Nagan Raya, Asatu.top -    Sambil menuguk kopi disudut kota Suka Makmue, Ade dengan sahabat sedang aksi ngobrol sampai lupa, bahwa waktu sudah menujukan pukul 00:30 WIB, sehingga ngobrolan warung kopi tersebut diberhentikan meski belum ada kesimpulan untuk hari esok.

Ya biasanya, Ade dengan sahabatnya sebelum melakukan rutinitas pada pagi hari, pada malamnya lakulan obrolan kecil, bahasa kekiniaan briefing terlebih dahulu pada malam hari. Agar tidak bingung melaksankan tugas dan fungsi masing - masing.

Ade dan sahabatnya memiliki profesi yang sama yakni, menangkap ikan secara tradisional yang dengan bubu (UBE).Agar lingkungan tetap terjaga dan terawat.

UBE yang diartikan bahasa indonesia adalah bubu yang dibuat dari anyaman bambu yang dibentuk menyerupai silinder dengan mulut bubu yang mengecil ke arah dalam. Bubu memanfaatkan daya tarik ikan ke umpan sehingga saat ikan masuk ke dalam bubu dan memakan umpan, ikan sulit keluar lagi dan akhirnya terperangkap di dalam bubu.

Setelah menangkap ikan menggunakan bubu di sungai, yang tidak jauh dari rumah sahabatnya Ade sekitar 5 kilometer. lalu mereka pulang dengan kendaraan roda dua.

Diperjalanan pulang, Ade dan sahabatnya ngobrol tentang isu terkinian, dari Naiknya harga BBM hingga habis masa Bupati - wakil bupati  yang hanya menghitung anak jari.

Meskipun mereka berdua profesi nelayan Tradisional, namun ilmu politiknya  hampir setara dengan pimpinan partai tingkat  kabupaten.Tapi keberuntungan belum memihak kepada mereka.

Sepanjang jalan,  mereka masi membahas tentang isu terkinian,  "Tim panggil  Ade untuk sahabatnya, tau tidak trik  bubu (Ube) ini juga dipakai  oleh para pimpinan partai yang telah mengusulkan nama yang akan mengantikan Bupati kedapan  melalui kader - kader terbaik di DPRK," kata Ade.

Ada tiga nama yang wajib diusulkan Wakil Rakyat sebagai calon PJ Bupati yang akan mengantikani - wakil bupati terpilih pada pilkada 2017 lalu dengan bulan berbeda.

Setelah tiga nama diusulkan oleh DPRK ke Menteri Dalam Negeri ( Mendgari), para pimpinan partai sambung Ade membawa  berbagai startegi salah satunya startegi Theun Ube. Supaya apa yang diharapkan cepat masuk dalam Ube tersebut.

Tidak terasa, ahkirnya sampai tempat penjualan ikan, namun Si tim mengajukan ide gilanya kepada Ade, "Pu na pakat theun ube digorong - gorong, uke kantoe Mendagri, sang le engkeut segar - segar, .artinya Bagaimana untuk kedepanya kita berdua tangkap ikan di gorong - gorong depan kantor Mendagri menggunakan Bubu , nampanya banyak ikan segar - segar,"

"Yak Theun Ube diuke kantoe Mendgari," sahut Ade sambil menghitung asil terjualnya ikan.