Pentingnya Pendidikan Agama Islam Pada Generasi Milenial

Oleh

Opini, Nagan Raya - Disamping musholah Desa Gerenggam, didirikan taman pengajian anak - anak ( TPA) yang bernama TPA Al-Hidayah, setiap habis Dhuzur sampai ba’da ashar lakukan Pengajian di TPA tersebut.

Kegiatan pengajian antara lain mengajarkan membaca Iqra’ dan Al-Qur’an untuk anak-anak, hafalan surat-surat pendek dan adzan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu selain menambah pahala dan kebaikan yang berguna sebagai investasi akhirat dengan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain, juga menambah keakraban dan interaksi dengan anak-anak di kampong gerenggam dimana hampir seluruhnya anak-anak di gampong tersebut belajar pengajian di TPA. Dari kegiatan ini didapatkan banyak manfaat dari nilai-nilai agama yang dipelajari. Isi pengajian tidak hanya seputar ibadah atau aqidah namun juga membahas semua ketentuan agama dalam segala aspek kehidupan.

Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menjadikan warga gampong gerenggam hidup dengan berlandaskan nilai-nilai agama yang di miliki. pada saat ini dari yang saya lihat kurang nya antusias anak-anak desa gerenggam dalam mengikuti pengajian, sejauh dari kegiatan yang saya lakukan yaitu membantu mengajar ngaji di TPA yang saya lihat masih banyak anak- anak didesa gerenggam yang tidak mengikuti pengajian di TPA tersebut.

Anak-anak diajarkan hafalan/tahfidz dan juga tajwid serta tentang fasholatan atau tata cara melakukan sholat dengan baik dan benar. Strategi mengajar dan komunikasi disetiap tempat mengaji pasti berbeda-beda namun satu yang pasti adalah bertujuan mencerdaskan memahamkan agar anak-anak yang mengaji bisa membaca dan menguasai ilmu-ilmu tentang hukum bacaan Al-qur’an.
Komunikasi sangat penting dalam belajar mengaji antara murid dan guru harus mempunyai komunikasi yang baik karena itu menentukan keberhasilan dalam pembelajaran mengaji. Berkomunikasi dengan anak usia dini harus sesuai dengan usianya apalagi dalam mengajari mereka tentang Al-qur’an, namun dengan komunikasi yang baik akan mencapai hasil yang baik pula.
Pembelajaran diusia dini merupakan pembinaan yang tepat karena pembinaan diusia dini pengaruhnya sangat tajam dan kuat didalam ingatan mereka bahkan sangat membekas, berbeda dengan anak dewasa yang pembinaannya lumayan memakan waktu yang lama.
Namun dalam pembinaan tersebut membutuhkan dukungan orang tua secara menyeluruh dalam belajar mengaji agar sesuai dengan apa yang diinginkan tentunya mampu memahami dan membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.
Strategi dan komunikasi menjadi kunci besar dalam metode pembelajaran Al-qur’an baik dirumah, di TPQ, maupun di sekolahan. Penerapan dua hal ini dalam pembelajaran dapat memudahkan pendidik dalam mengajari mengaji Al-qur’an.

Ditulis oleh : Rizqi auwlyanda

Mahasiswi IAIN Langsa, Fakultas Ushuluddin adab dan dakwah, prodi (BKI)

Komentar

Loading...