Aceh Barat Belum Butuh Kolam Penampungan Air

Oleh
IMG_20240102_203157

Meulaboh, Asatu.top - Pemuda Aceh Barat, Rizky Yulanda menyahuti penyampaian Kadis PUPR Aceh Barat yang berencana membuat kolam penampungan air senilai 8 milyar Guna memastikan tidak terjadi genangan dibeberapa ruas jalan dalam kota Meulaboh.

Menurut rizky, ia tidak sepakat dengan alasan kadis PUPR berencana membangun penampungan air dengan anggaran sebesar 8 milyar karena saat intentitas hujan tinggi disertai pasang laut, Lueng Ayee sebagai saluran primer drainase kota tidak mampu menampung debit air yang terus bertambah, dan menyebabkan terjadinya genangan air dibeberapa ruas jalan, seperti sepanjang ruas jalan nasional mulai simpang pelor sampai gardu.

Menurut nya, solusi paling mendasar itu bukan membangun penampungan air, namun bagi nya adalah harus adanya pembersihan berskala menyakut tumbuhan eceng gondok, misalkan disekitaran jembatan suak ribe, johan pahlawan.

“Menurut singkat saya, Aceh Barat itu belum urjen untuk membangun kolam penampungan air, sederhana namun sangat berfungsi untuk melancarkan aliran air dan meminimalisir genangan air yang harus dilakukan adalah pembersihan tanaman eceng gondok di suak sekitaran aliran sungan jembatan suak ribe”.

“Aliran air selama ini mengendap dikarenakan suak yang penuh dengan eceng gondok, sehingga jika hujan deras aliran air meluap karena sulitnya mengalir yang disebabkan terhalangnya oleh eceng gondonk yang tumbuh subur”.

Selain itu, menurut rizky, dijalur air yang berada dekat wilayah perbatasan sineubok dan kuta padang, yaitu jembatan singgah mata dua itu juga perlu dilakukan pembersihan, sehingga menurut rizky itu bisa memudahkan air mengalir agar tidak terjadi penggenangan air dibeberapa titik di meulaboh.

“Kalau kita lihat, jalur air suak dari jembatan bungong jaroe sampai ke jembatan suak ribe, ada beberapa titik dimana tumbuhan eceng gondok tumbuh subur dan membuat keterbatasan aliran air mengalir jika hujan lebat”. Ungkap rizky

“Bagi saya, belum saatnya Aceh Barat harus membuat kolam penampungan air, karna akses banjir sebenarnya bukan krna butuhnya penampungan air, namum tidak adanya pembersihan berskala terhadap eceng gondok yang menyebabkan pendangkalan suak sehingga berdampak pada resiko banjir”. Tegas rizky

Rizky yulanda, selaku pemuda Aceh Barat, berharap agar kadis PUPR tidak hanya melihat kondisi dengan logika diatas meja kantor saja, namun ia menyarankan agar Kadis PUPR melihat kondisi lapangan, bahwa kebutuhan sebenarnya bukan kolam penampungan air.

Komentar

Loading...