Pj Bupati Nagan Raya Perlu Belajar Kepada Pendahulunya Terkait Penunjukan Tim Penyusun RPJP

Oleh
Illl

Nagan Raya, Asatu top - Terkait Kisruh SK Tim Penyusun RPJP Nagan Raya 2025-2045 belum juga mereda, kontroversi muncul diakibatkan seluruh personil yang ada dalam SK tersebut tidak satpun terdapat SDM lokal Nagan Raya, semua berasal dari luar daerah.

Dengan itu, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Kabupaten Nagan Raya, Abdi Yusrizal, SP angkat suara, dinilai cukup beralasan mengingat Nagan Raya tidak kekurangan putra-putri yg memiliki latar belakang keilmuan beragam yg cukup mumpuni namun tidak dilirik oleh Pj Bupati Fitriani Farhas, agak ganjil memang.

Apalagi SDM Nagan Raya yang bisa diandalkan terdapat nama-nama seperti Prof. Syahrial Abbas (Dosen UIN/Pakar Hukum & Syariah), Prof. DR. Eka Srimulyani (Dir. Pasca Sarjana UIN/Pakar Humaniora), Prof. Jamaluddin (Akademisi Unimal/Pakar Hukum) Samsunan, MT (Dosen UTU/Pakar Teknik Sipil), Prof. Zulfadhli (Dosen Usyiah/Pakar Bahasa Inggris) dan Iwandika Syahputra, MP (Dosen UTU/Pakar Pertanian) serta sederet nama lainnya yang memiliki kepakaran diberbagai bidang disiplin ilmu.

Dua nama diatas, Prof. Eka dan Samsunan, MT merupakan dua figur mumpuni dan tidak asing bagi pemerintah Nagam Raya, mereka pernah didapuk menjadi anggota tim asistensi penyusunan RPJMD Nagan Raya tahun 2017-2023 dimasa pemerintahan H. Jamin Idham, SE dan Chalidin Usman, SE.

"Sejatinya Pj Bupati Fitriyani Farhas perlu belajar dari pendahulunya dalam menetapkan personil tim penyusun RPJP Nagan Raya 2025-2045 dengan melibatkan putra-putri terbaik Nagan Raya untuk tidak sekedar menjadi keterwakilan putra daerah akan tetapi memang mereka layak untuk dilibatkan dengan pertimbangan kepakaran serta aspek sosio kultural, mereka lebih faham tentang kearifan lokal," Kata Abdi Yusrizal, SP

Sangat disayangkan memangmbung Ketua Gelora, sampai detik ini Pj. Bupati Nagan Raya tidak bergeming terhadap desakan kenca d beragam pihak terkait Tim Penyusun RPJlll ill

Alangkah baiknya Pj Bupati meninjau kembali SK yang kadung dikeluarkan dan mendapat respon negatif terutama dari warganet dan menjadi pembicaraan hangat di warung-warung kopi seantero Nagan,

"Semoga Pj mundur selangkah untuk maju seribu langkah, merubah suatu keputusan bukan sebuah aib, ini peristiwa biasa dalam administrasi pemerintahan, kolaborasi adalah jalan tengah yang win-win solution tidak perlu kaku beku seperti kanebo kering, semoga," tutup Ketua Gel

Komentar

Loading...