Koordinator GEMPA : Psikolog Memang Mengundurkan Diri, Tapi Janji Bupati Aceh Barat Mana?

Oleh

Aceh Barat, Asatu.top - Gerakan Masyarakat Peduli Anak (GEMPA Aceh Barat), pernyataan Bupati Aceh Barat yang menyatakan bahwa, pengamanan yang berujung pada pemukulan dan tendangan brutal yang dilakukan oleh satpol PP Aceh Barat kepada masa aksi damai menyangkut kasus pelecehan seksual didepan gedung DP3AKB Aceh Barat pada 3 November 2021 sesuai SOP itu hanya angin surga yang dihembuskan keruang publik.

Alfarabi Harley, selaku koordinator GEMPA mengatakan, menurut pihak GEMPA Bagaimana bisa dikatakan sesuai SOP, padahal jelas bahwa, Pol PP itu kan tugas, tanggung jawab, dan wewenang nya adalah penyelenggara ketertiban umum dan ketenteraman serta pelindungan masyarakat.

"Bagaimana Bupati Aceh Barat bisa mengatakan sudah sesuai prosedur jika tangan dan sepatu Pol PP bebas digunakan untuk memukul dan menendang rakyat, artinya itukan melanggar ketertiban umum, ketentraman dan sangat tidak melindungi masyarakat (Pol PP Aceh Barat anarkis)". Ungkap aktivis Aceh Barat tersebut.

"Yang bertanggung jawab adalah pemimpin, karna komando ada pada pemimpin, maka hari ini kami meminta Kasatpol PP-WH Aceh Barat dicopot sebab dialah yang paling bertanggung jawab atas pemukulan dan tendangan brutal terhadap masa aksi damai 3 November 2021 lalu".Tegas koordinator GEMPA.

Menurut pihak GEMPA, pada 8 November 2021 bapak Bupati juga sudah berjanji dalam perjanjiannya, bahwa beliau akan mencopot Kasatpol PP-WH Aceh Barat dan memenuhi 3 tuntutan lainnya berkaitan dengan dinas terkait dan penanganan terhadap kasus kekerasan seksual terhadap anak di Aceh Barat.

mengenai 3 tuntutan lainnya yang menurut pihak GEMPA, Bupati Aceh Barat pernah pernah menyampaikan ke media, bahwa beliau telah menindak lanjutinya, tapi sampai saat ini menurut GEMPA, tuntutan belum dipenuhi sesuai dengan janji bapak Bupati.

"Psikolog memang mengundurkan diri, semua orang itu tau, dan itu telah disampaikan oleh kadis DP3AKB Aceh Barat dihadapan masa GEMPA pada tanggal 8 November 2021, terkait itu bapak Bupati gak perlu menjelaskan lagi seakan-akan telah memenuhi tuntutan kami"

"Untuk evaluasi dinas DP3AKB Aceh Barat, dari dinas tersebut belum pernah kerumah korban untuk memberikan pendampingan, bahkan saat korban di panggil oleh Polda Aceh dan pihak Polres Aceh Barat kemaren, korban hanya didampingi oleh kuasa hukum dari YLBHI-Banda Aceh, dinas terkait kemana ?".

Koordinator GEMPA juga mengatakan, Kemarin pada hari kamis pihak Polres Aceh Barat, melalui waka Polres telah menjumpai pihak GEMPA untuk bernegosiasi, dan waka berjanji akan memfasilitasi pihak GEMPA untuk jumpa dan bicara langsung dengan Bupati Aceh Barat.

"Senin kami difasilitasi oleh pihak Polres untuk jumpa dengan Bupati Aceh Barat, jika dalam pertemuan hari senin nanti Bupati Aceh Barat juga tidak mengindahkan tuntutan kami, kami duduki kembali kantor Bupati Aceh Barat". Tegas Koordinator GEMPA.

Menurut keterangan nya, Pihak GEMPA juga akan terus turun ke jalan sampai bapak Bupati Aceh Barat benar-benar memenuhi tuntutan dari GEMPA sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani.

Komentar

Loading...