Tingkat Kebahagian Keluarga di Banda Aceh Sangat Tinggi.

Oleh
Dian Nasya Layisa UIN Ar-Raniry Jurusan Sosiologi Agama

Asatu.top - Keluarga adalah bagian penting dari semua orang. Didalam keluarga memiliki Ibu, Ayah dan Anak. Memiliki keluarga yang Bahagia adalah impian semua orang tetapi tak banyak yang beruntung mendapatkan keluarga yang harmonis. Didalam keluarga percekcokan rumah tangga sangat sering terjadi bahkan orang menanggap itu adalah bumbu didalam pernikahan.

Setiap permasalahan dalam rumah tangga mampu menaikan level didalam keluarga. Keluarga merupakan rumah untuk pulang bukan rumah yang berbentuk fisik tetapi rasa cinta yang diberikan tanpa mengharapkan apapun.

Kebahagian dalam keluarga mampu memberikan kesehatan mental sang orang tua maupun anaknya. Kebahagian orangtua berdampak kepada anak karena anak merasa dicintai, dengan menampilkan bahwa ibu dan ayah saling mencintai anak-anak mendapatkan efek dikasihi secara langsung. Keluarga bahagia juga membentuk suatu kapal yang kokoh dimana nahkoda serta perangkat lainnya saling mempengaruhi untuk memenuhi satu tujuan yang sama.

Berbicara masalah keluarga lamteumen salah satu desa yang memiliki banyaknya keluarga bahagia dimana setidaknya hanya 104 kasus perceraian yang ada saat ini yang dikutip di putusan Mahkamah Agung Banda Aceh.

Kasus perceraian menjadi salah satu runtuhnya kebahagiaan dalam rumah dimana peceraian juga merusak mental dan masa depan anak. Mendapat julukan broken home serta sang orang tua mendapatkan gelar Janda dan Duda karena telah telah bercerai hidup. Sedikitnya angka perceraian menjadikan potensi keluarga yang sangat bahagia dan harmonis.

Menciptakan keluarga bahagia tidaklah mudah, akan ada dua kepala yang disatukan didalam satu ikatan yang pastinya memiliki perbedaan watak serta sifat. Beberapa cara menciptakan keluarga bahagia menurut salah satu warga lamteumen yaitu Bapak Budi, menurutnya menciptakan keluarga bahagia langkah awal adalah saling mendegar dan saling memberi saran ketika salah satu berbuat salah, dan menurunkan ego masing-masing karena menurutnya egolah pemecah suatu keluarga.

Dikeluarga juga sering sekali mendapat masalah tentang gender bahwa perempuan (istri/ibu) tidak boleh bekerja, mereka di bolehkan bekerja ketika masalah ekonomi sedang mengancam. Padahal kebebasan bekerja juga menjadi alasan keluarga bahagia karena bukan hanya perekonomian saja yang stabil tetapi membantu kebutuhan Primer dan skunder dalam catatan ibunya tidak melantarkan anak menurutnya.

Keluarga Bahagia juga harus mewujudkan persiapan yang matang seperti salah satu warga lamteumen yang menikah muda pada usia 19 tahun. Dia mengatakan untuk menciptakan keluarga yang harmonis apalagi dia berumur sangat muda untuk menikah dan membangun rumah tangga seumur hidup sungguh bukan hal yang mudah tapi dia sudah merancangnya dengan sangat matang. Dimana diumur yang sangat muda dia juga akan memiliki anak dan dia juga harus memikirkan kebahagian anaknya kelak ketika lahir didunia, salah satu cara menurutnya menciptakan keluarga bahagia dengan cara meluangkan waktu sesibuk apapun salah satu dari mereka dan harus berkata jujur walau semenyakitkan apapun.

Anak yang bahagia pasti lahir di keluarga yang bahagia, karena keluarga merupakan lembaga yang menyiapkan pribadi manusia yang lebih baik, disitulah anak-anak pertama kali di didik makanya ada beberapa pendapat bahwa keluarga adalah pendidikan utama membentuk kepribadian anak pertama ada di keluarga. Ibu dan Ayah sangat berperan dalam dunia anak, anak dibesarkan dengan kasih sayang akan menjadi anak yang berbudi pekerti yang lebih baik. Keluarga yang bahagia akan mempengaruhi psikologi anak karena keluarga bahagia akan menciptakan keluarga yang kondusif dan hangat.

Keluarga Bahagia adalah anak-anak yang bahagia. Anak selalu mencontoh orangtuanya dari baik sampai ke hal buruk, bahkan sekarang orang berlomba-lomba memiliki parenting yang baik agar anaknya tidak salah jalan. Ibu-ibu selalu mencari ilmu dengan parenting siapapun tak jarang kebanyakan ibu-ibu mengambil cara mendidik anak orang luar negeri yang lebih keren dalam mendidik anak. Seperti ibu Surya warga Lamteumen yang mempraktek cara mendidik anak orang luar misalnya anak belum siap makan tidak boleh berdiri serta tidak boleh menaikan kaki ketika makan. Jangan lupa orang tua yang siap berkeluarga menjadi kebahagiaan yang akan turun menurun.

Tradisi mencintai secara bahagia akan menurun, misalnya ibu-ayah yang bahagia akan melahirkan anak yang bahagia, ketika dia berumah tangga pastinya anaknya juga akan mewariskan kebahagiaan yang tidak akan pernah luntur. Ketika seluruh keluarga bahagia akan terbentuk suatu kumpulan yang disebut kumpulan keluarga dengan Positif vibes. Biasanya kebahagian itu nular dengan sendirinya. Tak lain tak bukan ketika orang bahagia sekelilingnya akan bahagia karena terbawa ke positifan dari orang lain. Biasanya ketika berhasil menjadi keluarga bahagia yang berhubungan baik sehingga kebaikan menjadi tradisi yang akan diwarisi kepada setiap keturunannya.

Jangan lupa yang terpenting keluarga bahagia adalah keluarga yang yang berjalan di atas Ridhanya Allah Swt. Saling mencintai dan menyayangi dan yang terpenting komunikaruf antara keduanya (Suami-Istri) dan anak-anak dididik dengan cara yang amat sangat baik.

Penulis
Dian Nasya Layisa
UIN Ar-Raniry Jurusan Sosiologi Agama

Komentar

Loading...