Wabup Nagan Raya Minta Maaf, Ada Apa ?

Oleh

Nagan Raya, Asatu.top - Wakil Bupati Nagan Raya, H Chalidin Oesman, SE MM meminta maaf atas lambannya implementasi Slogan Agama ta Peukong.

Hal itu diutarakan pada pembukaan pengajian dan zikir serta pelantikan pengurus Tastafi ( Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf, Tauhid dan Fikih) kabupaten Nagan Raya, dipusatkan Komplek dayah Nudi, Gampong Babah krueng, Kecamatan Betong.

" Saya atas nama pimpinan pemerintahan daerah Kabupaten Nagan Raya memohon maaf sebesar - besarnya atas lambannya implementasi Slogan Agama ta Peukong," katanya.

Namun, Wakil Bupati Chalidin Oesman, SE MM terus berjuang semaksimalkan mungkin
mengimplementasikan Slogan Agama ta Peukong. Sebab dijaman diera globalisasi dimana budaya berubah begitu cepat sehingga segala persoalan dituntut agar bisa dijawab dengan jawaban yang konkret, karena hakikatnya memang agama diposisikan sebagai pijakan utama untuk menujukan relevansinya dalam menjawab segala persoalan dan tantangan zaman.

"Dengan segala perkembangan yang begitu cepat, perlu kiranya kiya untuk membelokan cermin ke belakang, sekedar melihat apa yang telah diramu oleh para pendahulu kita, dengan melihat seksama para tokoh perdaban islam masa lalu, seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, al-Farabi, Ibnu Sina, yang secara masif menjawab segala problematika pada zamanya, dengan buah pikiran yang cemerlang,"

Sehingga pada saat itu Islam dapat menyeimbangkan segala fenomena perubahan budaya dan keagaman yang begitu cepat, sehingga umat Islam pada saat itu bisa mapan dalam majunya peradaban sekaligus dapat mewariskan pemikiran untuk generasi penerus sampai sekarang.

Dengan formula diatas sebenarnya kabupaten Nagan Raya mempunyai jejak manis dalam merespon perkembangan zaman. Terkhusus nilai-nilai budaya dan agama sebagai jawaban atas kondisi sekarang.

Komentar

Loading...