Aceh Barat, Asatu.top - Pembangunan jalan lintasan Meulaboh - Tutut Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh yang dibangun pada tahun 2018 tepatnya di Gampong Putim kecamatan Kaway XVI Aceh Barat mulai berlubang hal tersebut bisa berdampak buruk bagi pengguna jalan.

"Jalan berlubang seperti ini sangat berbahaya bagi kami yang melintas di kawasan wilayah Kaway XVI, " Kata Masyarakat pelintas M. Saleh kepada Wartawan di Meulaboh, Rabu 06 November 2019

Lintasan yang menghubungkan antar kabupaten Aceh Barat dan Pidie Jaya serta sebagai lintasan alat berat mobil angkutan CPO Kelapa sawit serta perekonomian masyarakat.

Pemerintah diminta segera turun tangan untuk melakukan perbaikan agar kerusakan dapat segera ditangani serta tidak berdampak kecelakaan bagi penguna jalan.

"Kalau sudah berlubang seperti ini lebih baik segera di tangani, seperti pendompolan agar tidak terjadi perluasan rusaknya jalan yang menjadi jalur utama menuju ke berapa kecamatan," ucapnya.

Pada musim penghujan yang melanda wilayah Aceh lobang sering tidak terlihat, dan menjadi perangkap kecelakaan bagi masyarakat.

Pantauan media di lokasi jalan yang mulai berlubang tersebut terdapat beberapa titik lokasi, dengan tingkat kerusakan bervariasi, baik jenis lobang karena angkutan alat berat, serta di duga kurangnya material atau tehnis pengapalan.

Masyarakat perlu ekstra hati - hati untuk melintasi kawasan tersebut, terutama saat malam hari, karena bisa mengancam keselamatan penguna jalan.

Berdasarkan data pelelangan pemerintah Pronvinsi Aceh melalui dinas Pekerjaan Umum Dan Penata Ruang Aceh Perbaikan Jalan tersebut menelan Anggaran Hingga Rp.15 M lebih.

Selain itu tokoh pemuda Putim Joni menyebutkan jalan berlobang tersebut sudah hampir sebulan.

"Jalan itu berlobang sudah sebulan namun, belum ada perbaikan, yang parah tujuan menuju pasi kumbang," ucapnya.

Sementara itu untuk standar lalulintas lintasan penghubung kabupaten Aceh Barat dengan Pidie Jaya memang terdapat beberapa titik jalan sempit serta di kawasan Gampong Alue Tampak, Meunasah Buloeh, Tanjung Bungong, dan hingga Kekawasan Sungai Mas yang perlu perhatian serius dari pemerintah Aceh.