Aceh Barat, Asatu.top - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) Aceh Barat lakukan aksi simpang pelor, di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Aceh Barat, Senin 18 Maret 2019.

Pada aksi tersebut juga bertepatkan Pada Milad SMUR yang ke 21, Organisasi SMUR ditandai dengan tragedi pante pirak pada 18 Maret 1998, aksi tersebut mendapat perlawanan dari pihak bersenjata memukul mundur massa aksi sehingga banyak korban berjatuhan dari massa aksi mahasiswa.

Ketua Komite Pimpinan Wilayah Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (KPW SMUR) Aceh Barat, Masykur Nyak Di Jurong, Mengatakan, aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi SMUR
selalu berkomitmen dengan program perjuangan. Yakni,

" Pendidikan gratis dan berkualitas,
Kesehatan gratis dan berkualitas, Membuka lowongan kerja dengan industrialisasi nasional, Upah minimum sesuai KHL (kebutuhan hidup layak), Nasionalisasi sumberdaya alam dan industri Pemerintah bersih dan demokratis
Penghapusan hutang luar negeri," katanya.

Tidak hanya itu, pada bertepatkan Pada Milad SMUR yang ke 21, Organisasi juga merumuskan beberapa tuntutan sebagai berikut.

1.  Menolak dwifungsi TNI dalam jabatan sipil karena menciderai cita-cita reformasi yang didengungkan ±20 tahun silam
2. Mengecam represifitas TNI/POLRI di tanah Papua
3.  Mengusut tuntas pelanggaran HAM di masa konflik Aceh
4.  Menyelesaikan konflik agaria khususnya Aceh melalui program reformasi agraria seharus menjadi harapan baru bagi masyarakat Indonesia
5. Keterbukaan informasi HGU sesuai dengan mandat Mahkamah Agung.
6. Menolak perusahaan tambang PT. EMM di tanah Beutong Ateuh Banggala dan tanah Gayo
7. Menyelesaikan konflik lingkungan dampak debu dari stockpile PLTU Nagan Raya dan PT. MIFA Bersaudara di Suak Puntong dan Peunaga Cut Ujong
8.  Meningkatkan kualitas pendidikan dengan pemerataan tenaga pendidik dan fasilitas pendidikan di desa-desa terpencil
9.  Meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan