Petugas Lapas Meulaboh Temukan 55 Unit Telepon Genggam

Oleh
Petugas Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II B Meulaboh, mengamankan puluhan telepon genggam, (19/01)

Aceh Barat, Asatu.top - Petugas Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II B Meulaboh, mengamankan puluhan telepon genggam milik warga binaan dalam razia antisipasi peredaran narkotika dan obat terlarang di tempat tersebut.

"Ada sekitar 55 unit telepon genggam yang kita sita dari para warga binaan di Lapas kita, dan ini keyakinan saya digunakan hanya untuk berkomunikasi dengan keluarga," Kepala Lapas Kelas II B Meulaboh, Jumadi, Sabtu (19/1/)

Sambunya, dalam razia pada Jumat (18/1/ malam itu bertujuan untuk mengantisipasi peredaran narkoba di Lapas. Apalagi informasinya ada lapas yang saat ini dijadikan pabrik produksi narkoba

Pihaknya tidak menemukan narkotika di dalam kamar tidur para napi. Namun, pihaknya berhasil mengamankan puluhan telepon genggam yang dimasukkan warga binaan secara diam-diam, dan bebagai jenis kawat dari benda-benda elektronik yang dinilai cukup berbahaya, sehingga harus disita petugas Lapas.

"Kami kwatir kabel tersebut dihubungkan dengan alat atau kabel yang memiliki hantaran listrik dan didempetkan di dinding, sehingga bisa mengena orang yang menyentuh dan berujung pada nyawa," ujarnya.

Jumadi belum mengambil kesimpulan apakah kabel tersebut digunakan para napi sebagai rencana untuk kabur dari lapas tersebut ataupun keperluan lain, namun guna mencegah hal yang tak diinginkan pihaknya terpaksa menyita benda-benda itu.

Untuk telepon genggan yang disita, kata dia, akan dimusyawarahkan bersama pegawai lapas apakah akan disita atau dikembalikan pada pihak keluarga, dengan catatan tidak dibawa lagi ke Lapas tersebut.

"Tapi untuk HP kami nanti muswarah lagi, kami sita atau dikembalikan ke pihak kelurga dengan catatan tidak diseludupkan lagi ke lapas. Kalau secara aturan harus kami sita," jelasnya.

Untuk selanjutnya, pihak Lapas Kelas II B Meulaboh berupaya menciptakan tata kondisi ruang yang disediakan khusus untuk para napi agar bisa berkomunikasi dengan keluarga. Namun hal itu masih dalam tahap pemantangan dan diharapkan mampu mengantisipasi hal demikian terulang kembali.

Komentar

Loading...