Zulkerling, Meraup Untung Dengan Jual Ranub

Oleh
Foto (Ist)

Nagan Raya, Asatu.top - Memuliakan tamu dengan menyuguhkan sirih. Memuliakan sahabat lewat tutur kata yang manis. Dua bait sair Aceh itu menggambarkan tentang makna sirih (ranub) dalam adat istiadat Aceh.

Dengan itu, Makan sirih (Pajoh Ranub) merupakan makanan khas bagi Rakyat Aceh Khusunya Nagan Raya dan sekitarnya.

Buktinya, hampir setiap kios menjajakan sirih masak yang siap di makan. Ternyata, sirih juga termasuk mata pencaharian bagi kaum ibu diwilayah giok Aceh ini.

Banyak kaum ibu di kota Jeuram, Simpang Peut, Alue Bilie, Beutong, Tripa dan Tadu di Kabupaten Nagan Raya menghidupkan asap dapurnya dengan bisnis ranub. Kaum ibu umumnya bisa untung Rp20 ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Seperti bisnis Jambo Ranub Zulkerling di Gampong Blang Baro, Kec Kuala, Nagan Raya. Zulkerling mengaku bisnis ranubnya bisa laku Rp300 ribu - Rp400 ribu tiap hari.

Zulkerling membungkus sirihnya dengan plastik bungkusan mewah. Dari Rp2 ribu untuk empat sirih, Rp5 ribu dan Rp10 ribu perplastik. Sebab ranub bikinan Zulkerling paling gurih dan diminati ribuan orang, termasuk warga luar yang melintasi di wilayah Nagan Raya.

Sebab selain sudah menjadi makanan khas bagi masyarakat, Sirih juga dapat mengusir bauk badan, gigi kuat dan dapat mengusir rasa dingin saat diperjalanan. Itu sebabnya warga penikmat sirih bisa ditandai dengan giginya kemerahan, utuh dan kuat sampai usia renta

Komentar

Loading...