GBAB Kecewa Terhadap Sikap Plt Gubernur Aceh

Oleh
Aksi solidaritas mahasiswa tolak tambang, PT EMM.

GNagan Raya, Asatu.top - Masyarakat Beutong Ateuh Banggalang kecewa terhadap sikap Plt Gubernur Aceh yang belum merespon tuntutan masyarakat terkiat penolakan tambang PT Emas Mineral Murni (PT. EEM).

Ketua GBAB Zakaria mengaku kecewa terhadap sikap Plt Gubernur Aceh yang belum merespon tuntutan masyarakat,
Kekecewaan tersebut bertambah, ketika rombongan PLT Gubernur yang mengunakan
motor gede terjadi kecelakaan di Simpang Km 7, seorang warga bernama Bukhari (35) saat itu sedang pulang dari kebun. Bukhari terjatuh saat mengelak konvoi moge yang melaju dengan kecepatan tinggi. Akhirnya Bukhari terjatuh dan hasil ronsen Bukhari mengalami patah tulang empat bagian di kaki, saat ini Bukhari sedang berobat di Ulee Jalan

Informasi yang didapatakan Generasi Beutong Ateuh Banggalang (GBAB), bahwa PLT Gubernur Aceh mulai tanggal 29 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah Barat dan Tengah Aceh, mengunakan motor gede bersama Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Aceh.

Di Nagan Raya Plt Gubernur meresmikan gedung sekolah trans lokasi Krueng Isep, Beutong, dan singgah di kolam budidaya ikan kereuling yang letaknya Betong Ateh Banggala.

Sambung ketua GBAB, Tujuan masyarakat hanya satu, yaitu ingin mempertanyakan sikap Plt Gubernur terkait aspirasi masyarakat tolak tambang PT EMM. Dimana sampai hari ini Plt Gubernur belum bersikap apa-apa terkait hal tersebut, termasuk belum menindaklanjuti, poin 3 hasil paripurna DPRA yaitu, membentuk tim untuk melakukan upaya hukum terkait izin PT EMM.

"Masyarakat Beutong Ateuh Banggalang benar-benar kecewa terhadap sikap Plt Gubernur dan rombongannya. Tidak mencerminkan seorang pimpinan Aceh, dia penakut orangnya tidak berani bersikap untuk membela kepentingan masyarakat," katanya dalam rilis yang dikirim ke redaksi Asatu.top, Minggu (30/12).

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh masyarakat Beutong Ateuh Banggalang tidak hanya persoalan lingkungan hidup, akan tetapi sedang memperjuangkan kekhususan dan kewenangan Aceh yang dirampas oleh pemerintah pusat terkait penerbitan izin PT EMM.

Sikap yang sama juga telah disampaikan oleh DPRA yang juga menolak izin PT EMM. Tinggal sekarang Pemerintah Aceh dalam hal ini Plt Gubernur masih terlihat mati suri terkait persoalan tolak tambang.

Maka itu, GBAB mencurigai, Plt Gubernur memiliki saham terselubung di PT EMM, dengan itu, dia tidak berani bersikap untuk berdiri dalam satu sikap menolak tambang.

Komentar

Loading...