DPRK Perang Mulut Dengan Karyawan PT Mifa

Oleh
Anggota Pansus temukan lubang bekas tambang batubara milik PT Mifa Bersaudara, Foto (ist).

Aceh Barat, Asatu.top - Tim Pansus ( Panitia Khusus) DPRK mendapat perlakukan buruk dari pihak perusahan PT Mifa Bersaudara.

Awalnya Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli SE, dan berapa anggota legislatif Ilyas dan Nasri disambut baik oleh pihak perusahan, hingga mereka meminta untuk melakukan cek langsung lokasi produksi PT Mifa namun di tolak.

Sempat terjadi perang mulut antara pihak DPRK dan karyawan PT Mifa, hingga para wakil rakyat tersebut terpaksa hengkang kaki dari lokasi tambang.

"Ada sesuatu yang disembunyikan, makanya mereka takut ketahuan makanya melarang kita masuk semua ke dalam," kata Ramli SE, keras.

Sebelumnya, pihak perusahaan memenuhi permintaan tim Pansus untuk masuk ke lokasi pertambangan sebanyak 14 orang, dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti peraturan perusahaan.

Namun, tidak diketahui mengapa, pikiran pihak perusahaan berubah dan mencegat masuknya 14 orang tersebut ke lokasi produksi tambang. Hanya 3 orang saja yang diizinkan. Hal itu seketika memancing suasana hingga adu mulut.

"Mereka berdalih APD hanya untuk 5 orang, tadi mereka bilang ada untuk semua, kemudian tim dokumenter pansus juga tidak boleh masuk, pasti ada sesuatu yang disembunyikan, jadi kita pulang saja," ujarnya.

Pihak Pansus juga telah lebih dulu menemukan beberapa lokasi tambang yang sudah tidak digunakan lagi.

Seharusnya, kata Ramli, lokasi bekas tambang tersebut harus direklamasi, sementara lobang berukuran 10 hectare itu dibiarkan begitu saja dengan air menghitam.

"Kita akan lapor temuan ini ke Kementrian, agar pusat tahu bagaimana perusahaan beroperasi sesungguhnya, ini sangat merugikan daerah," tandasnya.

Komentar

Loading...