Warga Dan TNI Bersihkan Tugu Cut Nyak Dhien Di Beutong Ateuh

Oleh
Pos Koramil Betong Ateh dan masyarakat bersih Tugu Cut Nyak Dhien.

Nagan Raya, Asatu.top - Siapa tak kenal Cut Nyak Dien, Pejuang perempuan dari Tanah Rencong. Namanya dikenang abadi dalam catatan sejarah perjuangan Indonesia berkat keberanian dan kegigihannya melawan pasukan kolonial Belanda.

Walaupun pada akhirnya ia berhasil dibekuk dan wafat dalam pengasingan di Sumedang, Jawa Barat.

Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, pada tahun 1848. Ia merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, seorang Ulee Balang (golongan bangsawan Aceh yang memimpin sebuah kenegerian/nanggroe setingkat kabupaten) di VI Mukim.

Masa perjuangan Cut Nyak Dien dimulai sejak 26 Maret 1873. Kala itu Belanda telah menyatakan perang kepada Aceh. Tak tanggung-tanggung, pasukan yang dikerahkan Belanda untuk berperang melawan rakyat Aceh berjumlah sekitar 3.198 prajurit.

Kini, Cut Nyak Dhien bagi warga Aceh khususnya Aceh Barat dan Nagan Raya memiliki sejarah tersendiri karena wilayah Aceh Barat dan Nagan Raya menjadi lokasi perjuangan melawan Kolonial Belanda.

Banyak tugu sejarah yang dibuat di wilayah Aceh Barat dan Nagan Raya, salah satunya adalah Tugu Cut Nyak Dhien yang berada di Di Beutong Ateuh Banggalang, tepatnya di desa Blang Puuk.

Menurut cerita warga, tugu ini didirikan untuk mengenang perjuangan Cut Nyak Dhien dimana dilokasi inilah beliau ditangkap oleh Belanda karena pengkhianatan Pang Laot Ali yang tak lain adalah prajurit kepercayaan Cut Nyak Dhien.

Maka itu, sejumlah anggota TNI dari Posramil Beutong Ateuh Banggalang bersama warga setempat membersihkan Tugu Cut Nyak Dhien yang kondisinya kotor dan terkesan tidak ada pemeliharaan.

"Bersama warga setempat dan unsur tokoh masyarakat, Anggota Posramil Beutong Ateuh Banggalang membersihkan Tugu Cut Nyak Dhien yang merupakan warisan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dan kegiatan ini adalah salah satu menyambut Hari Juang Kartika tahun 2018” Ujar Pelda Khairul, Danposramil Beutong Ateuh Banggalang, Selasa (04/12)

“Semoga apa yang telah kita lakukan ini dapat memberikan pemahaman dan edukasi kepada warga masyarakat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawan” Pungkas Pelda Khairul

Komentar

Loading...