Ketika Mata Anak Yatim Dan Janda Bicara

Oleh
Politisis Partai Aceh, Abdullah Saleh, SH sedang memberikan pemahaman tentang lahirnya gerakan Aceh Merdeka, Selasa (4/12).

Nagan Raya, Asatu.top - Mata anak yatim para janda seakan berbicara, mereka ingin bertanya bagaimana ayah, suami
pada saat menegakkan syariat islam di Aceh ketika itu dan melawan ketidakadilan pemerintah pusat.

Tanda tanya mereka sirna, ketika ayahanda, kanda atau adinda mereka, Abdullah Saleh, SH secara singkat memperjelas, bahwa
para pejuang yang tergabung dalam organisasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dicetus Alm Dr. Tengku Hasan Muhammad di Tiro LL.D Ph.D, pada 4 Desember 1976 di Bukit Tjokka.

Para syuhada yang gugur ketika itu meninggal dalam keadaan syahid. Sehingga setiap tanggal 4 Desember selalu
memperingati hari lahirnya GAM dan mendoakan para syuhada.

Dengan itu, Pada milad GAM yang Ke 42 yang dilaksanakan mesjid Cot Kuta, kecamatan Suka Makmue, (4/12), yang digagas Komite Peralihan Aceh ( KPA) Nagan Raya, Selasa, (4/12), Masyarakat Aceh keseluruhan telah menikmati hasil para syuhada.

Sambungnya, Pada 15 Agustus 2005 petinggi organisasi GAM lakukan perundingan dengan RI, sehingga adanya Mou helsinki, pada Mou tersebut provinsi Aceh diberikan keistimewaan oleh pemerintah pusat untuk mengelola daerahnya. Maka terbentuk produk hukum yakni Qanun.

Di Qanun tersebut, DPRA dengan pemerintah Aceh waktu itu sepakat menambah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yakni Dinas Syariat beserta polisi Syariat Islam, Badan Dayah. Dan produk lainya seperti lambang Aceh, lagu Aceh serta Bendera Aceh serta masi banyak lagi Qanun - Qanun lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Namun, hingga saat ini Bendera Aceh belum bisa dikibarkan, dikarenakan pemerintah pusat tidak mau merespon Bendera Aceh dengan berbagai alasan. "Sudah jelas - jelas bendera Aceh sudah disahkan pada Qanun Aceh," katanya.

Selain Bendera Aceh, seluruh Masyarakat Aceh telah menikmati hasilnya yang sekarang diadopsi pemerintah pusat yakni, Kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan tak Hanya itu, 20 persen APBN diberikan untuk untuk Aceh.

"Itu semua berkat perjuangan rakyat Aceh yang ingin perubahan dari segala sigi sosial, Ekomoni dan politik," tutupnya.

Komentar

Loading...