Hasil Survei Litbang Kompas Jokowi-Ma’ruf Amin Vs Prabowo Sandi, Ini Tanggapan Pengamat.

Oleh

Jakarta, Asatu.top -.Survei Litbang Kompas menunjukkan keunggulan elektabilitas petahana Joko Widodo (Jokowi) hingga angka 52,6 persen ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga. Survei itu sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan.

Menurut pengamat politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani, Arlan Siddha, beberapa bulan terakhir Jokowi menunjukan tren positif.

"Jokowi selalu mendapat tempat di masyarakat dan pemberitaan yang positif. Selain hal tersebut Jokowi tidak terlalu menanggapi berita hoaks yang menimpa dirinya, karena Jokowi lebih fokus pada kerja nyata," ujar Arlan Siddha kepada Tribu, Jumat (26/10).

Sementara di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dia melihat belum terlalu total dalam melakukan serangkaian citra positif. Kecenderungan melakukan kritik pada pemerintah atau Jokowi pada beberapa kebijakan.

"Seperti terakhir tentang nelayan yang akhirnya terbantahkan juga oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti," jelas Arlan Siddha.

Di sisi lain, menurut dia, terlihat Sandi lebih sering muncul dalam pemberitaan one man show dibanding Prabowo.

Lebih lanjut ia memberikan sejumlah catatan penting yang harus dilakukan dengan waktu yang tidak terlalu panjang dalam menghadapi Pilpres ini.

Sebaiknya, lanjut dia, para kandidat fokus pada program yang akan ditawarkan agar masyarakat bisa mulai menimbang pilihan. Kedua pasangan capres-cawapres harus bisa meminimalisir para pendukungnya tidak mereduksi berita hoaks.

"Terakhir memberi banyak ruang edukasi kepada pemilih milenial yang jumlah pemilihnya sangat banyak," pesannya.

Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019.

Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018.

Seperti dikutip dari harian Kompas, mereka yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya sebesar 14,7 persen.

"Seandainya 14,7 persen responden ini merapat kepada Prabowo-Sandi, dalam hitungan sederhana, peluang Jokowi- Ma’ruf masih sedikit lebih lebar," kata Bambang Setiawan dari Litbang Kompas.

Namun, dengan memperhitungkan aspek margin of error (MOE), kata Bambang, peluang ini bisa jadi masih di titik kritis.

Pasalnya, dengan MOE sebesar 2,8 persen, rentang perolehan Jokowi-Ma’ruf saat ini berada di kisaran 49,8-55,4 persen.

Terlebih ada pemilih yang berpotensi menggeser arah dukungannya. Ada 30,7 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf yang masih berpeluang mengubah dukungannya hingga pemilu nanti.

"Sementara kemungkinan serupa pada pasangan Prabowo-Sandi sebesar 34,2 persen," kata Bambang.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.

Komentar

Loading...