Fenomenal Likuifaksi, Odes ajak Masyarakat Untuk Lebih Waspada

Oleh
IMG-20181016-WA0048

Aceh Barat, Asatu.top - Fenomenal Likuifaksi  atau Pencairan tanah (bahasa Inggris: soil liquefaction) adalah kejadian yang terjadi akibat tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan wujud lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud.

Sesuai penelitian, jika diperingkatkan maka yang paling rawan likuifaksi adalah Aceh Singkil, Meulaboh, Kota Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Kota Langsa. “Singkil bahkan merupakan daerah terluas berpotensi likuifaksi, disusul Meulaboh. Kawasan Krueng Sabee di Aceh Jaya juga rentan,” kata Dr Bambang Setiawan MEng.Sc, Ketua Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) disalah satu media ternama Minggu (14/10) malam.

Atas dasar hal ini, Desi Jumaidir, S.Pd disapa Odes, mahasiswa S2 Magister ilmu Kebencanaan UNSYIAH melihat fenomenal Likuifaksi, Aceh Barat khususnya pada umumnya rentan bencana alam likuifaksi dengan itu, masyarakat untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan nya terhadap bencana tersebut.

Maka itu, Untuk lebih waspada terhadap bencana alam likuifaksi, sangat diperlukan lakukan pengembangan karakter kearifan lokal (local windows) dari sejak dini agar masyarakat selalu teringat ketika bencana gempa akan terjadi.

"Harus mengedukasi masyarakat tentang ilmu Kebencanaan, yg harus lebih meningkatkan lagi pengembangan ilmu manajemen kebencanaan," katanya.

Dengan itu, Pemerintah Aceh khusunya Aceh Barat harusnya adanya peta kerentanan Likuifaksi yg akan terjadi di Meulaboh sebagai referensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sekaligus membuat jalur evakuasi khusus untuk penyelamatan.

Komentar

Loading...