Wujudkan Aceh Barat Bersyariat Islam Dalam Bingkai NKRI

Oleh

“Sudah Saatnya Kita Balas Jasa Rakyat”

Kalimat ini pernah didengungkan saat Pilkada Tahun 2017 lalu, ketika pasangan H Ramli MS-Banta Puteh Syam mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Periode 2017-2022.

Alhamdulillah, pesta demokrasi yang diikuti oleh tiga pasangan putra terbaik di Bumi Teuku Umar tersebut berhasil mengantarkan pasangan dengan nomor urut dua tersebut sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat terpilih, untuk memimpin ratusan ribu jiwa masyarakat di kabupaten itu.

Tanggal 10 Oktober 2017 lalu, Ramli MS-Banta Puteh secara sah dilantik sebagai pimpinan dan wakil pimpinan daerah setempat, dalam sidang paripurna istimewa di Gedung DPRK Aceh Barat yang dihadiri ribuan tamu undangan.

Tak hanya itu, kenduri rasa syukur yang digelar di Lapangan Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat, juga ikut dinikmati oleh puluhan ribu masyarakat yang tumpah ruah turun ke ibukota kabupaten, guna merayakan kemenangan pasangan yang selama ini terkenal merakyat, ramah, sederhana dan bersahaja.

Kini, tepatnya tanggal 10 Oktober 2018, Pemerintahan Aceh Barat yang dinahkodai oleh Bupati Ramli MS dan Wakil Bupati Banta Puteh Syam genap berusia satu tahun.

Lalu, apa harapan dirinya setelah kembali terpilih memimpin di Aceh Barat untuk yang keduakalinya?

secara khusus, Bupati Aceh Barat H Ramli MS, kepada media ini mengatakan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh Barat, yang telah mempercayakan dirinya untuk memimpin kabupaten ini hingga di akhir masa jabatan di tahun 2022 mendatang, bersama Wakil Bupati Banta Puteh Syam.

“Harapan saya satu, mewujudkan penerapan syariat Islam di Aceh Barat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Ramli MS.  Rabu (10/10)

Ia mengatakan, mengapa memilih penegakan syariat Islam sebagai salah satu program kerjanya di Aceh Barat.

Menurutnya, dengan adanya penegakan syariat Islam, maka umat muslim di Aceh Barat dipastikan akan taat beragama menjalankan seluruh perintah Allah SWT dalam berbagai sisi kehidupan.

Hal ini, sesuai dengan pasal pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila pertama ini, kata Ramli, merupakan sebuah kata yang mewakili seluruh umat beragama di Indonesia, bahwa umat yang beragama, adalah rakyat yang Pancasilais.

Sila pertama tersebut menurutnya, juga lahir dari tokoh Islam di Indonesia karena sila ini sesuai dengan ayat Alquran yang berbunyi “Qulhu Allahu Ahad, Allahussamad, Lam Yaa Lid Waa Lam Yuulad, Walam Yaqullahu Qufuan Ahad,” yang artinya Allah SWT itu satu, serta penjabaran dalam ayat Alquran ini juga sangat jelas sesuai dengan sila pertama di Pancasila, ungkapnya.

“Apabila seseorang menganut agama, maka sudah pasti ia seorang patriot yang cinta dengan Republik Indonesia dan mengakui Pancasila, tak perlu diragukan hal itu,” katanya.

Guna mendukung penegakan syariat Islam dalam bingkai NKRI tersebut, ia juga sudah meluncurkan sejumlah program, diantaranya Pembangunan Kampung Muslimin di Aceh Barat, serta Ulang Tahun Santri di kabupaten itu, serta sejumlah program lainnya yang pro terhadap kesejahteraan rakyat.

Melalui program ini, penjabaran Pancasila akan lebih mudah disosialisasikan kepada masyarakat karena dikembalikan dulu ke dalam hal agama khususnya ajaran agama Islam.

Karena, jika seseorang sudah beragama, maka sudah dipastikan bahwa ia adalah patriot dan mengakui Pancasila sebagai dasar dan lambang negara.

Ia mengatakan, mengapa memilih penegakan syariat Islam sebagai salah satu program kerjanya di Aceh Barat.

Menurutnya, dengan adanya penegakan syariat Islam, maka umat muslim di Aceh Barat dipastikan akan taat beragama menjalankan seluruh perintah Allah SWT dalam berbagai sisi kehidupan.

Hal ini, sesuai dengan pasal pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila pertama ini, kata Ramli, merupakan sebuah kata yang mewakili seluruh umat beragama di Indonesia, bahwa umat yang beragama, adalah rakyat yang Pancasilais.

Sila pertama tersebut menurutnya, juga lahir dari tokoh Islam di Indonesia karena sila ini sesuai dengan ayat Alquran yang berbunyi “Qulhu Allahu Ahad, Allahussamad, Lam Yaa Lid Waa Lam Yuulad, Walam Yaqullahu Qufuan Ahad,” yang artinya Allah SWT itu satu, serta penjabaran dalam ayat Alquran ini juga sangat jelas sesuai dengan sila pertama di Pancasila, ungkapnya.

“Apabila seseorang menganut agama, maka sudah pasti ia seorang patriot yang cinta dengan Republik Indonesia dan mengakui Pancasila, tak perlu diragukan hal itu,” katanya.

Guna mendukung penegakan syariat Islam dalam bingkai NKRI tersebut, ia juga sudah meluncurkan sejumlah program, diantaranya Pembangunan Kampung Muslimin di Aceh Barat, serta Ulang Tahun Santri di kabupaten itu, serta sejumlah program lainnya yang pro terhadap kesejahteraan rakyat.

Melalui program ini, penjabaran Pancasila akan lebih mudah disosialisasikan kepada masyarakat karena dikembalikan dulu ke dalam hal agama khususnya ajaran agama Islam.

Karena, jika seseorang sudah beragama, maka sudah dipastikan bahwa ia adalah patriot dan mengakui Pancasila sebagai dasar dan lambang negara.

Komentar

Loading...