Semoga Tidak Ada Tokoh-tokoh yang Menggiring Opini Terkait Kandidat Rektor UTU

Oleh
Rahayu Emelda : Ketua Umum SEMMI Aceh Barat

Aceh Barat, Asatu.top - Lima orang bakal calon (Balon) di Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) resmi mendaftarkan diri pada Selasa (5/4), lalu. Kelima bakal calon itu bakal bersaing memperebutkan kursi nomor satu di Universitas Teuku Umar periode 2022-2026 mendatang.

Ketua umum Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Cabang Aceh Barat, Rahayu Emelda berharap, dalam proses pemaparan visi-misi harus jelas dan berintegritas tinggi yang bisa membawa perubahan terhadap masa depan UTU agar lebih unggul, mampu membangun dan mengembangkan sayapnya hingga ke kancah Nasional.

Rahayu juga menambahkan bahwa, Kampus Universitas Teuku Umar perlu sosok yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kampus tercinta di masa kini dan juga masa depan tentunya, maka tidak etis jika persoalan Pemilihan rektor digiring seolah hanya orang yang jabatan Profesor yang mampu.

"Saya harap teman – teman diluar UTU perlu menggaris bawahi menjadi rektor tidak harus Profesor, dan Profesor itu hanya jabatan akademik bukan gelar,"

“ Yang UTU perlukan, adalah orang yang faham melanjutkan capaian dari Prof Jasman rektor sekarang dan faham psikologis warga UTU, kita bisa lihat rektor IPB pada saat terpilih sebagai rektor belum menjabat sebagai profesor, dan juga beberapa universitas ternama di Indonesia seperti UNAS, USU, UNIB dan sebagainya ” Ungkap Rahayu yang juga mahasiwa Univeritas Teuku Umar.

Ia berharap, pemilihan rektor nantinya tidak ada oknum-oknum yang ingin menjegal atau menjatuhkan kandidat satu sama lain ini, apa lagi mencoba menggiring seolah–olah rektor harus orang Kabupaten A atau kabupaten B.

“Saya harap segera dihentikan upaya menggiring opini publik bahwa rektor harus dari orang kabupaten A karena disitu letak kampus misalnya, kita orang Barat selatan harus terbuka dan menjauhkan sikap – sikap seperti itu”.

Rahayu Emelda, menegaskan bahwasanya untuk menjadi Rektor tidaklah harus menjadi Profesor disebabkan tidak ada berkaitan dengan jawaban tersebut adapun profesor itu bukanlah salah satu syarat untuk menjadi Rektor Universitas.

"banyak diluar sana Rektor-Rektor dari universitas lain yang tidak menyandang jabatan profesor yang harus diketahui proses itu bukanlah gelar namun hanyalah sebatas jabatan akademik saja," katanya

Ketum SEMMI Aceh Barat tersebut mengatakan semoga tidak ada lagi tokoh-tokoh yang mencoba menggiring opini terkait Kandidat Rektor UTU apalagi membodoh-bodohi masyarakat mengenai jabatan akademik profesor itu. tegasnya Rahayu Emelda yang juga sebagai Demisioner Wakil BEM FKM UTU periode 2020-2021.

Komentar

Loading...