Danrem 011/Lilawangsa: Pengerjaan TMMD di Bireuen Sudah 95 Persen

Oleh

Bireuen, Asatu.top - Pengerjaan TMMD ke 110 mencapai 95 %, di Alue Limeng, terutama program fisik yaitu, pengerjaan jalan sejauh 10 Km yang menghubungkan Alue Limeng ke Gampong Mon Mane dan tembus ke Gampong Cot Meugo, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen.

Begitu juga bangunan rumah layak huni yang dikerjakan prajurit TNI yang dibantu oleh warga juga hampir rampung. Semua pengerjaan dinilai akan selesai tepat pada waktunya.

Setelah rampung, pada 31 Maret 2021 mendatang akan diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Bireuen, serta kepada penerima bantuan rumah.

Hal itu dikatakan Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro, yang didampingi oleh Dandim 0111/Bireuen Letkol Inf Zainal Abifin Rambe, Kamis 18 Maret 2021.

“Ya walaupun jalan yang kita bangun belum diaspal namun sudah bisa dilewati kendaraan roda empat, dan intinya mempermudah mobilitas dan distribusi hasil panen masyarakat, seperti jagung, pinang dan lain-lain. Alhamdulillah," tutur Danrem Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro.

Progres pembangunan fisik lain berupa rumah warga miskin juga sudah memasuki tahap finishing. Rumah layak huni yang diperuntukan kepada salah seorang warga Alue Limeng, Mulyadi saat ini pengerjaan sudah mencapai 85%, dengan dilengkapi sarana sanitasi (MCK).

Pun demikian, pada TMMD tersebut turut dilakukan program non-fiaik berupa penyuluhan kesehatan dan penyuluhan bahaya Narkoba. Pada bidang sosial, di antaranya pengecatan meunasah, mushola, balai pengajian dan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Ancaman narkoba saat ini sudah luar biasa, terutama daerah pesisir utara. Sehingga program-program non fisik berupa penyuluhan bahaya narkoba itu wajib selalu ada di setiap program TMMD", terang Danrem.

Pada kunjungan tersebut, Danrem melihat potensi pertanian di daerah pelosok Kecamatan Jeumpa itu tanahnya sangat subur. Hasil pertanian warga berupa jagung, karet, pinang, kelapa, durian dan beberapa tanaman keras lain, diharap akses jalam yang sudah terbuka tersebut dapat dimanfaatkan menjadi untuk meningkatan perekonomian masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, pemilik rumah, Mulyadi bersama istri, mengaku selama ini tinggal di rumah yang bisa dikatakan jauh dari kata layak. Begitupun pekerjaannya sebagai petani penggarap yang hanya menerima upah hasil berkebun.

"Saya terharu, tidak menduga mendapat bantuan rumah dari TNI, selama ini kerja sebagai buruh tani dan kerja serabutan," ucap Mulyadi.

Komentar

Loading...