Gubernur Aceh Beri Bantuan ke Pengungsi

Oleh

Aceh Besar,Asatu.top – Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT didampingi Kalak BPBA, Dr. Ir. Ilyas MP memantau lokasi pergerakan tanah di Lamkleng, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar.

Kedatangan Gubernur Aceh bersama ibu Ketua TP- PKK Provinsi Aceh, Dr Dyah Erti Idawati MT ini guna memberikan bantuan kepada korban terdampak yang berjumlah 18 kk/71 jiwa dari 14 rumah.

Saat berkunjung ke lokasi, Gubernur Aceh disambut langsung oleh Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk. Husaini A. Wahab dan perangkat desa Lamkleng, Kecamatan Cot Glie. Turut hadir ke lokasi, Kalak BPBD Aceh Besar, Farhan AP dan disambut oleh Camat Cot Glie, Imam Munandar, S.STP dan Geuchik setempat. Rabu 27 January 2021

Bantuan yang diberikan berupa satu unit tenda pengungsi , dua unit toilet portable , paket pangan serta Family Kit masing-masing berjumlah 18 paket. Pada kesempatan itu, Ibu Dyah secara pribadi memberikan santunan uang berupa sepuluh juta rupiah.

Pergeseran tanah aktif terus terjadi setiap hari. Berdasarkan hasil pantauan pihak BPBD Aceh Besar, saat diukur pertama kali pada hari Senin (11/1)kedalamnya sekira 40 cm kemudian diukur kembali keesokan harinya, menjadi 70 cm dan terakhir diukur pada hari Rabu, kedalamannya sekira 110 cm dan informasi terakhir menyebut kini kedalamannya mencapai 4.40 meter.
“warga semakin cemas karena belum berakhirnya fenomena geologis tanah bergerak ini yang telah membentuk rekahan dan retakan” Ungkap Ilyas yang akrap disapa Abi.

Beliau menambahkan penyebab terjadinya pergeseran tanah belum disimpulkan oleh tim baik dari BMKG Mata Ie maupun Tim Prodi Teknik Geologi USK Banda Aceh.

“saat ini Tim Teknik Geologi USK Banda Aceh masih terus melakukan penelitian untuk mencari tahu penyebab utama mengapa tanah di Gampong Lamkleng itu terus longsor setiap hari” tambah Abi.

Berdasarkan pemantauannya Ahad kemarin, karena cuaca cerah dan tidak hujan di Kecamatan Kuta Cot Glie, kondisi di area longsoran relatif stabil. Meski kondisi di lokasi secara kasatmata makin mengkhawatirkan, namun pengungsi di desa itu belum bertambah.

Komentar

Loading...