Perluasan Perkebunan dan Ilegal loging penyebab konflik satwa di Aceh

Oleh

Lhoksukon, Asatu.top - Konflik satwa liar dengan manusia seakan tak akan pernah berakhir hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi di lapangan salah satunya adalah praktek Ilegal loging dan juga perluasan lahan perkebunan baru yang tidak memperhatikan tata ruang wilayah tertentu.

Tak lama ini kawasan Aceh Utara juga terjadi konflik gajah dengan manusia tepatnya di daerah simpang keramat dan menyebabkan perkebunan warga rusak di obrak Abrik oleh kawanan gajah liar, tidak hanya disitu konflik juga pernah terjadi di kecamatan Cot Girek dan Kecamatan langkahan sebelumnya.

Kepala Balai Konservasi sumber daya alam (BKSDA) Provinsi Aceh Agus Ariyanto yang di hubungi media ini , Jumat 24 Juli 2020 mengatakan kalau dari umum berbicara ilegal login didalam kawasan hutan tentu saja itu mengganggu, habitat hidup dari satwa liar , bukan hanya gajah , kalau berbicara ilegal login itu namanya kegiatan yang tidak legal otomatis itu pasti menganggu dari kehidupan satwa atau tempat hidup satwa yang ada disitu.

Tapi terkait perluasan kebun menurut nya, "kalau itu memang terpola dan terkontrol mengikuti tata ruang yang sudah ada , saya rasa tidak jadi masalah. Tapi perluasan perluasan perkebunan yang tidak berdasarkan tata ruang wilayah setempat, atau tidak mengikuti wilayah - wilayah mana yang sudah ditunjuk sebagai area konservasi atau perlindungan itu mungkin yang bermasalah",

Dirinya juga menekankan , bahwa praktek ilegal loging yang dilakukan dalam kawasan hutan itu menjadi salah satu faktor terjadinya konflik karena memang habitat hidup dari satwa liar itu terganggu.

Sedangkan terkait dengan perluasan lahan perkebunan sejauh mengikuti kaidah kaidah yang dan pola tata ruang yang ada , secara ekologi tetap terjaga pemanfaatan nya juga terjaga, selama keseimbangan masih terjaga.

Saat media ini menayangkan apakah selama ini pihak BKSDA sendiri pernah dilibatkan dalam hal perluasan perkebunan yang selama ini terjadi ?

Agus Ariyanto mengatakan bahwa selama ini pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait seperti evaluasi bersama pemerintah Provinsi , pemerintah Kabupaten untuk menjaga kelestarian satwa liar yang ada di provinsi Aceh.

Selama ini pihak BKSDA sendiri didalam setiap pertemuan dengan pihak pemerintah kabupaten maupun provinsi selalu menyampaikan faktor - faktor terjadinya konflik dan salah satunya praktek ilegalogging itu tadi.

Pada pertemuan tadi bersama intansi terkait, diharapakan bisa berjalan sesuai dengan fungsinya, sehingga secara komprehensif penanganannya nanti dari sisi Ilegal loging nya bisa tertangani dari sisi kawasan penataannya jadi lebih bagus, misalnya penyesuai jenis tanaman perlu mana, dinas perkebunan dan juga memahami hal yang sama misalnya

Bahwasanya ini perlu secara terpadu penanganannya , masing-masing pihak bisa menjalankan tugas sesuai tupoksi nya sehingga konflik dapat diredam

"Di Krueng bare sendiri posisi gajah saat ini terisolir di wilayah empat kecamatan dan itu daerah perlintasan gajah , ini perlu kita cari solusi. Dan kita juga telah melakukan pendataan juga terkait areal areal mana yang cocok , dan ini yang akan kit komunikasi nanti, " tutup Agus.

Komentar

Loading...