Aceh Barat, Asatu.top - Ikatan Pelajar Mahasiswa Sungai Mas (IPELMAS) mempertanyakan kerusakan jalan lintas Meulaboh-Tutut, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat yang mengalami kerusakan. Padahal jalan tersebut baru selesai dibangun Desember 2019 lalu.

Maka itu, Forum Tiga Wilayah (Fortil) mendukung penuh serta mengapresiasi sikap
ketua Ipelmas Aceh Barat Asnawi yang berani mempertanyakan kerusakan jalan lintas Meulaboh - Tutut.

Menurut Juru bicara Fortil, Teuku Herizal, jalan yang di bangun dengan dana Negara sebenarnya banyak sekali manfaat bagi masyarakat yang melewati lintas jalan tersebut.

Tidak hanya itu, jalan Meulaboh - Tutut juga jalan penghubung daerah seperti Bireun, Pidie Jaya, dan barat selatan khususnya

Seharusnya pemerintah Aceh Barat tidak nenyepelekan hal tersebut, dan wajar saja ketua Ipesmas bersuara. Sebab dari data Aceh urutan ke 5 termiskin disumatera.

Padahal kekayaan alam dan hasil bumi masyarakat sangat besar. Tapi hari ini terjawab sudah kenapa Aceh ada di urutan ke 5 dan ini bisa menjadi Evaluasi bagi pemerintahan Aceh, DPRA, juga Dinas PUPR Provinsi.

Selain itu, sambung koordinator Fortil Johan Pahlawan, Maidi Syahputra pekerjaan pembangunan jalan tersebut juga tidak ada papan nama pekerjaan.

"Sebenarnya ada apa dengan proyek tersebut. apa karena kontraktor musimannya terlalu berambisi untuk mengerjakannya. sehingga hasilnya belum 3 bulan penuh jaln sudah mulai berlobang dan terkelupas," katanya.

Untuk itu, koordinator Fortil Johan Pahlawan, Maidi Syahputra mendesak DPRk Aceh Barat lebih serius dalam mengawasi pembangunan yang ada di wilayah kerja. sebab itu,
tertera dalam perjanjian mou helsingki antara Gam dan Ri pd 15 tahun yang silam, sehingga Aceh khususnya Aceh Barat bebas dari korupsi dan ekonomi masyarakat meningkat.

Fortil juga berharap kepada LSM Gerak jangan banyak bicara dan jangan hanya proyek tambang batu bara dan pltu saja diawasi,
kerena proyek daerah yang seharusnya diproiritaskan. karena banyak manfaat lebih buat masyarakat.