Menajemen PLTU 1-2 Tidak Merakyat

Oleh

Nagan Raya, Asatu.top - Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) 1/2 Suak Puntong tidak merakyat.

Hal itu, dikatakan tim teknik Forum Tiga Wilayah, Safrizal setelah mendatangi kantor manajemen PLTU 1/2 pada sore kamis 6 Februari 2020.

Salah satunya, masyarakat sekitar yang tinggal di PLTU 1/2 meminta pihak manajemen untuk mengelola pasir laut dari reklamasi, tapi dari info yang didapatkan pihak PLTU 1-2 tidak memberikan kepada warga sekitar.

Namun, masyarakat curiga kalau selama ini seperti ada yang mengangkut pasir tersebut dari dalam Area PLTU 1 - 2 untuk menimbun area pembangunan PLTU 3 - 4, kalau memang benar adanya separti kata warga sekitar, itu sudah menyalahi aturandan berdampak ijin Amdal mereka di cabut.

Fakta lainya, PLTU 1/2 tidak memihak kepada masyarakat, Jangan kan meminta sesuatu dari pihak PLTU 1 - 2, untuk menemui Humas saja susah sekali terkadang security aja di suruh mengaku sebagai Humas dan itu Fakta, yang terjadi kemarin sewaktu pihak dari perwakilan fortil mendatangi Humas mereka.

Padahal penyampaiannya sebelumnya manejer PLTU 1-2 ingin bertemu dengan Perwakilan fortil untuk menjelaskan tentang alasan tidak bisa di berikan kepada masyarakat sementara ada yang mengangkut kenapa di berikan.

Sampai disana sambung Safrizal pihak Fortil dicegat dipos Satpam PLTU 1/2 padahal dirinya sudah menjelaskan bahwa telah berjanji dengan menejer, namun yang turun menjumpai Keterwakilan Fortil bidang lain.

"Yang anehnya di pos Satpam PLTU 1/2, mereka saling menyalahkan satu sama yang lain, sesama pekerja disitu, Saya curiga itu hanya trik untuk memancing suasana, sebab kedatangan Fortil tidak buat gaduh, kami hanya memperjuangkan Hak - hak rakyat," katanya.

Selain itu, Ketua 1 Fortil Tgk Mawardi mengungkap kan kekesalannya dengan sikap menejemen PLTU 1-2. Tidak bijak dan sering kali mengimingkan pekerjaan.

Padahal kami bukan mengutamakan pekerjaan, tapi pertama yang perlu pihak PLTU 1/2 ketahui mempertanyan tentang tumpukan pasir laut, yang pernah di minta warga sekitar. Dan truk yg sering keluar masuk mengangkut pasir tersebut.kenapa bisa, ada apa dengan menejemen PLTU 1 - 2 yang terkesan tidak merakyat.

"Apa kami masyarakat harus membawa rekomendasi dari pejabat atau penguasa dulu baru kami bisa medapat kan pekerjaan,"

Tgk Mawardi, minggu depan rencananya dirinya bersama anggota akan mengadakan rapat di kantor Fortil, untuk membuat demo besar2an di PLTU 1-2.

Dengan tuntuannya meminta pemerintah pusat atau menteri BUMN untuk menganti semua menejemen PLTU 1 - 2. karena yang ada sekarang itu semua mafia sehingga mengakibatkan kerugian Negara Semakin Besar.

Sebelum berita diterbitkan, pihak redaksi asatu.top telah menelpon dan mengirim pesan singkat namun tidak ada kabar

Komentar

Loading...