Sungai Nagan Raya Abrasi, Galian C Ditutup

Oleh
Ketua Perkumpulan Penyandang Distabilitas Indonesia Provinsi Aceh (PPDI) Hamdanil, Foto ( Dokumentasi Pribadi)

Nagan Raya, Asatu.top - Anggota Komisi III Dewan perwakilan rakyat (DPR) Kabupaten Nagan Raya bersama Kepala Dinas lingkungan hidup ( DLH) Taufik Hidayat, dinas Perizinan, Mirsal, Dinas PUPR Raja turun ke sungai Nagan Raya, di Desa Uten Pulo Kecamatan Seunagan Timur dan Meunasah Pante Kecamatan Betong.

"Turun nya kami ke sungai Nagan Raya, bedasarkan laporan masyarakat ke dewan pada hari yang lalu, bahwa sungai Naga Raya di dua desa tersebut sudah merasahkan" kata Saiful Bahri yang didampingi Said Alui Arif.

Maka itu, sambung Sadi Alui Arif menyurati pihak DHL, PUPR dan dinas perizinan, sebab didua desa tersebut dari informasi warga ada Galian C. Kemungkinan besar kerasahkan warga dikarenakan adanya galian C yang mengakibatkan abrasi terjadi.

Dari pantau Asatu.top kedatangan tim lingkungan disambut para camat dan perangkat desa, didua desa mereka meminta galian C yang ada didesanya untuk ditutup serta dicabut Izin Operasi produksi (IOP). Sebab menurut mereka kehadiran Perusahan Galian C tidak mengindahkan menjaga lingkungan.

Sementara itu, kepala Kadis Lingkungan Hidup Taufik Hidayat, telah mendengarkan lasung keresahan warga di dua desa tentang penyebab abrasi sungai Nagan Raya, dan mereka juga mendesak untuk menghentikan aktifitas Galian C.

Untuk itu, galian C diwilayah itu ditutup sementara dan dinas terkait akan menurunkan alat berat untuk memperbaiki arus sungai (meluruskan DAS) secepatnya agar tidak terjadi Abaras.

Dan lokasi Desa Meunasah Pante Kecamatan Beutong aktivitas galian C yang diduga belum ada izin tersebut untuk dihentikan.

"Karena tidak memiliki Izin Operasi Produksi ( IOP) galian C dihentikan," terang kadis Lingkungan hidup tim yang telah turun ke lokasi.

Camat Seunagan Timur T. Mukhsin didampingi keuchik uten puloe Helmi beserta perangkat desa dan tokoh masyarakat mengapresiasi kehadiran tim yang telah merespon laporan masyarakat.

“Ini perlu penanganan segera karena sayang kebun warga dan tanah adat yang terus tergerus sungai. terima kasih kepada dinas terkait yang akan menurunkan alat berat untuk penanganan darurat,” ungkap Teuku Mukhsin.

TIm yang terdiri dari Anggota DPRK Nagan Raya dari komisi 3, Saiful Bahri dan Said Alui Arif, Kepala DLH, Taufik Hidayat beserta kabid Amdal, Jufrizal, kabid pengawasan, Samsul Kamal, Unsur dari DPMPTSP Kabid perizinan, Irhas, kabid pengawasan izin, Mirsal, Dinas PUPR Raja.

Komentar

Loading...