Fortil Doakan Selamat Pada Aparat

Oleh
Masyarakat yang tergabung dalam Forum tiga wilayah ( Fortil) lakukan aksi di depan pagar Pelabuhan Calang.

Aceh Jaya Asatu.top - Masyarakat pencari kerja dari tiga wilayah yakni Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya tergabung dalam Forum Tiga Wilayah ( ForTiL) Minggu dini hari 26 Januari 2020 sekitar pukul 2.15 WIB menyampaikan pernyataan sikap dan mendoakan aparat keamanan yang bertugas di pelabuhan dan membantu perusahaan Indonesian Ocian Trunk (IOT) dalam kegiatan pembongkaran dan pengangkutan tiang pancang di pelabuhan Calang, Aceh Jaya

Masyarakat dari ForTiL yang telah bertahan di pintu pelabuhan calang sejak Jumat siang untuk mengharapkan pekerjaan dari perusahaan IOT karena mereka pengangguran, namun kali ini gagal didapatkan, akhirnya Minggu dini hari menggelar aksi penutupan dan mendoakan agar aparat keaman di pelabuhan selamat

" Mari kita baca alfatihah untuk kesehatan Kasrem 012/TU, Mapolres 3 Wilayah dan Komandan Kodim Aceh Jaya, Aceh Barat dan kabupaten Nagan Raya" ujar Tgk zahidin sambil memandu doa.

Masa yang bergerak dari arah Kanan Pintu gerbang pelabuhan dengan membawa poster dan karton bertulisan Kecaman dan ejekan tersebut sebagai bentuk kekecewaan kepada aparatur pemerintah dan aparatur Negara yang terkesan lebih membela pihak luar ketimbang masyarakat miskin pantai barat. Teriak Heri disambut teriakan betul oleh massa

" Silahkan Tiang Pancang di bongkar, Kali ini kalian Menang, namun urusan ForTiL dengan IOT dan Humasnya akan berlanjut" teriak orator lainnya disambut takbir

Peserta aksi setelah menyampaikan berbagai keluhan kepada Kapolres Aceh Jaya yang siaga berseragam dinas dilokasi, kemudian masyarakat ForTiL membubarkan diri, sebahagian ada yang bersalaman dengan Kapolres mohon pamit kembali ke wilayah masing-masing.

Mediasi gagal

Ketua Forum Tiga wilayah ( ForTiL) T.Jamalul HD kepada wartawan di sela-sela aksi penutup Minggu dini hari (26/1/20) mengatakan, memilih mundur dari gerakan pencari kerja kali ini, karena yang berhadapan dengan ForTiL bukan yang diperlukan seperti aparat kepolisian dan TNI

"Kami hindari Keos dalam aksi tersebut, upaya IOT untuk membenturkan kami dengan aparat keamanan manyoritas kita ketahui orang Aceh dan Humas IOT juga orang lokal, maka kami tarik diri sebab bukan itu sasaran, meski beberapa kali sempat tegang dengan polisi di gerbang pelabuhan, Jelasnya

Sambung T. Jamalul HD, Jumat malam Komandan Kodim Aceh Barat pernah datang ke gerbang pelabuhan calang menjumpai ketua umum ForTiL untuk dicari jalan keluar, kemudian bergabung Kapolres dan Dandim Aceh Jaya, hasil diskusi besok Sabtu 25 Januari 2020 akan diadakan pertemuan dikirim Aceh barat dengan pihak IOT pada jam 10, berhubung Heriyanto dari IOT ibadah maka digeser ke sore hari sekitar jam 17.00 wib

"Dari pihak IOT hadir Heriyanto dan Humasnya Nurdin S yang lebih dikenal raja rimba, dari Perusahaan yang direkomendasikan ForTiL hadir akrim dan dua orang pengacara, pihak mediator Kasrem dan Komandan Kodim tiga wilayah, hasilnya pihak IOT tetap tidak mau melepaskan pekerjaan Bongkar Muat dan angkutan tiang pancang ke masyarakat pencari kerja," Ungkap pak den, begitu panggilan akrab untuknya

Karena tidak ada titik temu, maka massa ForTiL untuk sementara menarik diri dan menyusun rencana lanjutan, kepada semua pihak yang telah membantu Gerakan Fortil minta terimakasih dan bila ada yang tak nyaman kmohon maaf, semoga pembongkaran tiang pancang berjalan baik yang dikerjakan PT. Prolog Bumi Indonesia anak Perusahaan IOT.

Komentar

Loading...