Seratus Warga Bertahan di Pelabuhan Calang

Oleh
Seratusan warga dari tiga wilayah (Aceh Jaya, Aceh Barat dan Nagan Raya) yang tergabung dalam ForTiL, sejak Jum'at siang hingga malam hari 24 Januari 2020 bertahan di Pelabuhan Calang, kabupaten  Aceh Jaya.

Aceh Jaya, Asatu.top - Seratusan warga dari tiga wilayah (Aceh Jaya, Aceh Barat dan Nagan Raya) yang tergabung dalam ForTiL, sejak Jum'at siang hingga malam hari
24 Januari 2020 bertahan di Pelabuhan Calang, kabupaten  Aceh Jaya. Mereka minta hak bongkar tiang pancang tidak dialihkan, tapi tetap dilaksanakan oleh mereka.

Kedatangan rombongan yang didominasi eks kombantan dan pemuda Aceh Barat dan Nagan Raya Aceh disambut oleh anggota ForTiL Aceh Jaya dipintu gerbang Pelabuhan Calang. Semua mereka berkumpul untuk bekerja bongkar tiang pancang milik PLTU 3-4, karena sebelumnya lembaga tersebut bekerja hingga selesai pembongkaran.

Dansatgas ForTil, War Badi kepada Wartawan di depan gerbang Pelabuhan Calang, Jum'at malam mengatakan, tujuan kedatangan mereka ke Calang untuk melanjutkan pekerjaan yang pernah mereka dapatkan sebelumnya bongkar tiang pancang.

“Namun, setiba di pelabuhan Calang, ternyata pekerjaan bongkar tiang pancang sudah diberikan ke pihak lain oleh perusahaan pemenang tender angkutan tiang pancang IOT, akhirnya massa bertahan hingga malam,” katanya.

Karena mereka bertahan di gerbang pelabuhan, aparat keamanan dari TNI / Polri disiagakan untuk berjaga-jaga yang dilengkapi dengan mobil water canon.

“Sempat terjadi beberapa kali ketegangan, karena massa meminta pekerjaan bongkar tiang pancang yang sudah dimulai malam hari dihentikan sementara menunggu mediasi yang diambil alih oleh Danrem 012/TU tak dihiraukan,” ujar War Badi.

Dari Pantauan wartawan hingga berita ini diterbitkan, pekerjaan sementara sudah dihentikan atas permintaan mediator, polisi pengamanan sesekali terlibat debat dalam menenangkan gerakan massa.

Komentar

Loading...