YARA : Plt Gubernur Aceh Jangan Banyak Mengeluh

Oleh
Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Muhammad Zubir, SH, Foto ( Dokumen Pribadi)

Banda Aceh, Asatu.top - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Muhammad Zubir, SH meminta pelaksana tugas (plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah jangan banyak mengeluh.

Hal itu disampaikan Muhammad Zubir, menanggapi pernyataan plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang mengeluh berat bekerja sendiri.

Pernyataan Nova Iriansyah itu kata dia, menunjukkan bahwa Nova tidak siap menjadi sosok pemimpin yang baik untuk Aceh. Karena menurutnya, pemimpin yang kuat itu tidak boleh memperlihatkan kelemahannya kepada publik.

"Kalau pemimpin saja pesimis, bagaimana mungkin rakyatnya optimis. Seharusnya Nova menunjukkan berbagai prestasi dan semangatnya membangun negeri selama tidak ada Irwandi, bukan malah mencari simpati dengan menunjukkan kelemahannya di hadapan publik," kata Zubir.

"Cobalah Pak Nova Iriansyah memperiotaskan pekerjaan sebagai Plt Gubernur Aceh, contoh seperti penyerapan APBA secara optimal, terhadap pembangunan dan juga ekonomi Aceh, jangan sibuk dengan seremonial," saran Zubir.

Advokat YARA ini juga menyinggung berbagai persoalan yang timbul baru-baru ini di Aceh, termasuk masalah anggaran untuk Kadin yang sempat viral pasca diberitakan media ini. Kekinian, rencana pengadaan mobil baru untuk para pejabat Aceh juga menuai sorotan tajam dari publik.

Apalagi ditengah kondisi Aceh yang masih terpuruk dan jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, pembangunan dan sebagainya.

"Banyak sekali persoalan yang perlu kita kritisi. Sebagai bagian dari rakyat Aceh, tentu kita tidak ingin Aceh semakin terpuruk di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah, oleh sebab itulah kita selalu menyampaikan kepada publik jika ada hal-hal yang perlu kita kritisi," jelasnya.

Zubir juga berharap kepada media, sebagai bagian dari kontrol sosial, media perlu menyampaikan berbagai persoalan Aceh saat ini, supaya Pemerintah Aceh bisa melihat kenyataan. "Dengan begitu, para pejabat Aceh akan tergugah dan mau memikirkan bagaimana caranya mengubah nasib Rakyat Aceh menjadi lebih baik," katanya.

"Jangan sampai, ketika para pejabat kita salah arah, rakyat justru diam tak memberikan komentar apapun, bila perlu lakukan perlawanan dengan aksi-aksi di berbagai kabupaten/kota, supaya membuka hati para pemimpin kita, agar kepentingan masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi dan kelompok," pungkasnya.

Komentar

Loading...