Aceh Barat, Asatu.top - Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Barat membuka pendaftaran calon anggota baru yang akan di didik menjadi calon pewarta secara profesional, sesuai dengan kode etik jurnalistik dan Undang-Undang Pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999.

"Pendaftaran ini kita lakukan agar nantinya Aceh Barat melahirkan pewarta yang handal, dan mampu melaksanakan tugas dengan baik, khususnya dalam menyajikan informasi kepada masyarakat secara lugas, berimbang dan independen," kata Ketua Balai PWI Kabupaten Aceh Barat, Teuku Dedi Iskandar kepada wartawan, Rabu (3/7) di Meulaboh.

Selama ini, kata Dedi, jumlah wartawan yang tergabung dalam organisasi pers tertua di Indonesia khususnya di Kabupaten Aceh Barat tersebut masih sangat sedikit dan hanya diisi oleh beberapa orang pengurus saja, yang telah lulus uji kompetensi wartawan (UKW) yang dilaksanakan oleh Dewan Pers Republik Indonesia.

Sesuai dengan intruksi Dewan Pers, setiap wartawan yang akan melakukan tugas jurnalistik, wajib lulus uji kompetensi yang dilakukan oleh lembaga tersebut, agar memastikan pewarta yang bekerja sudah dinyatakan layak dan berkompeten menjadi seorang wartawan dan mengerti tugas dan fungsinya.

"Nanti calon yang akan kita rekrut ini akan dilatih untuk mengikuti uji pra-UKW. Sehingga pada akhir tahun 2019, para calon anggota baru diharapkan bisa ikut kegiatan UKW yang akan dilaksanakan oleh PWI Provinsi Aceh," tambah Dedi yang merupakan Ketua Balai PWI Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya pada tahun 2014 lalu.

Ada pun persyaratan bagi setiap calon anggota, kata dia, yakni merupakan pewarta yang sudah aktif menulis di media massa yang terverifikasi oleh dewan pers atau perusahaan pers yang memiliki badan hukum, bukan anggota/pengurus partai politik, dan memiliki karya jurnalistik sendiri yang dibuktikan dengan print berita atau dalam format video maupun karya berita foto.

Pihaknya menargetkan selama dua tahun ke depan, status Balai PWI Kabupaten Aceh Barat akan mampu ditingkatkan statusnya menjadi PWI Cabang Aceh Barat, harap Teuku Dedi Iskandar.