Mifa Bersaudara Tanam Ratusan Pohon di Area Tambang

Oleh

Aceh Barat, Asatu.top – PT ABM Investama Tbk (ABM) melalui anak usahanya yang merupakan operator tambang batubara di Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam, PT Mifa Bersaudara (Mifa), membuat serangkaian aksi peduli lingkungan untuk memperingati Hari Lingkungan Sedunia yang jatuh pada 5 Juni lalu.

Gerakan yang digaungkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara global ini pada 2019 mengangkat tema Beat Air Pollution, yakni menihilkan polusi udara. Mifa pun menyambutnya dengan melalukan penanaman sebanyak 500 pohon di areal tambang. Penanaman pohon dan rangkaian acara lainnya dilaksanakan mulai 15 Juni lalu dan berakhir pada 29 Juni 2019 yang diikuti oleh seluruh karyawan, mitra, kontraktor, dan subkontraktor Mifa di Meulaboh, Aceh.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dunia untuk melestarikan lingkungan hidup dengan cara melakukan penanaman pohon kembali di areal tambang kami yang telah direklamasi selama dua tahun belakangan ini. Kampanye ini sebagai komitmen kami terhadap lingkungan dengan melakukan aktivitas pengelolaan lingkungan yang terkait dengan proses penambangan di Meulaboh,” ujar Manajer Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau HSE Superintendent Mifa Aswan Dewangga di Meulaboh, Senin 1 Juli 2019

Aswan yang juga menjadi Ketua Panitia Rangkaian Acara Peringatan Hari Lingkungan Sedunia di kawasan Mifa mengatakan, kegiatan bagi-bagi pohon ini adalah upaya penghijauan lingkungan dengan tujuan mengurangi polusi udara. Sehingga, semboyan “Biru Langitku, Hijau Bumiku” dapat terwujud seiap waktu.

Menurutnya, kegiatan ini juga untuk memberikan gambaran kepada kontraktor lokal bahwa tingkat keberhasilan reklamasi Mifa sudah cukup baik. Saat ini areal tambang yang telah direklamasi selama dua tahun telah memiliki pohon dengan tinggi sekitar 4-5 meter. “Dengan pertumbuhan pohon di areal tambang berarti meningkatkan produksi oksigen dan mengurangi efek emisi gas rumah kaca,” tambah Aswan.

Selain melakukan penanaman pohon, kata Aswan, rangkaian acara lainnya antara lain melakukan Enviro Run-FunBike yang telah dilakukan pada Minggu kemarin, Aswan menjelaskan, kegiatan seperti bersepeda bersama di wilayah operasi Mifa masih jarang dilakukan. Gelaran ini menjadi ajang aktualisasi sekaligus promosi dalam mengkampanyekan gaya hidup sehat ke masyarakat. Selain karyawan dan kontraktor Mifa, menurut Aswan, kegiatan juga menggandeng mitra Universitas Teuku Umar (UTU). Total jarak yang dilalui peserta lari kurang lebih 6 kilometer, sedangkan para pesepeda menempuh sekitar 16,5 kilometer.

Uniknya dalam kegiatan bersepeda santai ini, katanya, “Para peserta yang sekitar 120 orang tersebut juga sembari membagikan bibit tanaman buah di sepanjang rute yang dilalui. Total bibit yang diserahkan ke masyarakat sebanyak 150 buah, terdiri dari jeruk, jambu, mangga, dan sebagainya.”

Kepala Teknik Tambang Mifa Adi Risfandi menjelaskan, selain peduli terhadap lingkungan, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan para pekerja di lingkungan tambang. “Kami juga berharap team bonding antara karyawan, kontraktor, maupun masyarakat sekitar semakin erat sehingga berdampak positif terhadap kinerja dan prestasi mereka di pekerjaan,” jelasnya.

Selain menggelar beraneka kegiatan fisik, Mifa juga menggelar aneka perlombaan berwawasan lingkungan. Mulai dari lomba housekeeping, lomba poster, lomba fotografi, hingga lomba kreasi daur ulang sampah plastik. Dengan melakukan kreasi daur ulang sampah plastik berarti sekaligus melakukan edukasi agar semakin peduli pada limbah plastik yang dimulai dari lingkup terkecil yakni area kerja.

Rangkaian acara akan ditutup dengan upacara Peringatan Hari Lingkungan yang akan dilangsungkan pada Sabtu, 29 Juni 2019 di areal tambang. Mifa pun akan mengundang beberapa perwakilan Pemerintah beserta pemangku kepentingan lainnya.

“Yang terpenting dari seluruh rangkaian acara ini adalah, PT Mifa terus berupaya untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Sesuai dengan slogan Mining with Care for Nature, kami ingin Mifa menjadi pionir tambang di Aceh yang beroperasi secara efisien dan patuh terhadap regulasi terutama tata kelola lingkungannya. Sehingga dapat memberi manfaat yang optimal pada seluruh stakeholder, sampai ke generasi yang akan datang,” tutup Adi.

Komentar

Loading...