Mahasiswa IMM Abdya “Bek Pileh Caleg Jok Peng”

Oleh
Puluhan aktifis mahasiswa di Kabupaten Aceh Barat Daya , menggelar aksi di Simpang Cerana Kota Blangpidie ,

Abdya, Asatu.top- Puluhan aktifis mahasiswa di Kabupaten Aceh Barat Daya , menggelar aksi di Simpang Cerana Kota Blangpidie . Sambil bentangkan poster bertuliskan, "Bek pileh caleg jok peng,"

Mahasiswa yang mengatasnamakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Barat Daya, berorasi menyerukan pelaksanaan Pilkada secara damai bersih dan berdaulat,

Para mahasiswa ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan pemilihan pilpres dan pileg tahun 2019, agar bebas dari money politik, intimidasi, black campaing, golput, dan aman dan damai. Serta dapat memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

Koordinator aksi pemilu damai, Jasmi menyebutkan, hadirnya demokrasi di negara republik Indonesia sebagai bentuk kebebasan rakyat dalam berpendapat dan menentukan pemimpin negeri selama lima tahun sekali.

Ia menambahkan, Pemilu sebagai alat mewujudkan butir-butir demokrasi yang sepenuhnya dilimpahkan kepada rakyat. Rakyat adalah penentu bagi siapapun kontestasi dalam pemilihan umum 2019, dan rakyat pula yang menentukan siapapun yang ingin dipilih, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun

"Tentunya, sebagai rakyat yang mencintai demokrasi, sadar demokrasi dan tidak menginginkan terjadinya hal-hal yang buruk dalam demokrasi. Maka sudah sewajibnya seluruh elemen negeri ini berada dalam rel yang telah ditentukan oleh konstitusi negara republik indonesi," ungkap Jasmi.

Jasmi menjelaskan, Pemilu seutuhnya milik rakyat, rakyat yang berhak menentukan bagaimana siapapun pemimpin yang dihasilkan oleh dari pemilu 2019. Maka, pihaknya meminta agar TNI, Polri berskipa netral dalam perhelatan pemilu 2019.

"Kami dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tidak menginginkan pemilu 2019 ini tercemar akibat tidak patuhnya penegak hukum baik TNI maupun Polri. Kami menegaskan, TNI, Polri sebagai pengayom rakyat wajib hukumnya secara konstitusi berada dalam wilayah netral. Kami tidak menginginkan dua lembaga pertatahan negara ini ikut campur, ikut mengintervensi apalagi ikut terjun secara praktis dalam dunia politik," tegas Jasmi.

Selain itu, IMM juga meminta agar pihak TNI, Polri bersikap netral, begitu juga halnya dengan penyelenggara pemilu. Terakhir mereka IMM mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu hoaks yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.

Komentar

Loading...