Petani Sawit Nagan Raya, Akan Dapat Dana Segar

Oleh
Dinas perkebunan Kabupaten Nagan Raya, adakan sosialisasi. (04/07)

Nagan Raya, Asatu.top - Pemerintah menggelar program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang bertujuan untuk menebang pohon kelapa sawit tua dan menanam ulang untuk meningkatkan efektivitas kebun sawit masyarakat di Nagan Raya, Kamis (4/10).

Ketua tim peremajaan kelapa sawit pekebun Nagan Raya,  Ir. Said Darwis, MM menjelaskan, Anggaran yang disiapkan adalah Rp 25 juta per hektar untuk menebang, membersihkan, dan menanam ulang kelapa sawit.

Menurutnya kegiatan peremajaan ini sudah sangat mendesak karena sebagian besar kebun kelapa sawit rakyat telah berusia tua, sehingga produktivitasnya rendah.

“Kalau ada kebunnya hanya produksinya hanya 8 sampai 10, yang umurnya 15 tahun, ya tebang saja lebih baik diganti dengan yang baru, setelah itu akan dibantu dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar ketua yang didampingi sekretaris tim Akmaizar, SP di disela sela kegiatan sosialisasi program peremajaan (replanting) kelapa sawit pekebun tingkat Kabupaten Nagan Raya.

Pembiayaan pelaksanaan peremajaan ini menggunakan dana pungutan ekspor produk sawit yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan alokasi sebesar Rp 25 Juta per hektar, serta dalam satu kepala keluarga (KK) bisa mengusulkan 4 hektar dengan jumlah dana 100 juta.

Ia menambahkan, Petani yang mengikuti program, dipastikan memenuhi aspek legalitas lahan. Dengan melengkapi berkas seperti, fotocopy ktp, surat tanah, dan kartu keluarga.

Pelaksanaan peremajaan dilakukan dengan prinsip sustainability, antara lain: lokasi lahan yang sesuai, pembukaan lahan yang memenuhi kaidah konservasi, penerapan budidaya yang baik, pengelolaan lingkungan, kelembagaan.

Kabupaten Nagan Raya tahun ini peresmian program peremajaan sawit rakyat mencakup 15.000 Ha lahan perkebunan rakyat.

Di Aceh hanya 7 kab/kota yang mendapatkan kuota dalam program ini yang meliputi, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Singkil, Aceh Utara, Aceh Timur dan Tamiang dengan perkiraan anggaran 300 miliar lebih.

"Kita berharap peserta bisa memberikan informasi lebih luas ke masyarakat untuk peluang ini jangan dilewati begitu saja," tambah Said Darwis.

Komentar

Loading...