Nek Nuraini, Terima CSR Dari Perusahaan Sawit di Abdya

Oleh
Nek Nurani (80), terima bantuan dariPT Cemerlang Abadi (PT CA) , Foto ( Halimi)

Abdya, Asatu.top - Pihak PT Cemerlang Abadi (PT CA) Babahrot menyerahkan bantuan dana tanggungjawab sosial perusahaan atau yang dikenal  CSR (Corporate Social Responsibility) kepada Nek Nurani (80), warga miskin tidak memiliki rumah asal gampong Kuta Tinggi kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kemarin, Jum'at (6/7).

Koordinator Perkebunan PT Cemerlang Abadi, Agus Marhelis mengatakan, dana bantuan CSR yang diberikan kepada warga miskin tersebut sebesar Rp5 juta sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap warga tidak mampu.

"Perusahaan kita tiap tahun menyalurkan dana CSR ini. Selama ini kita berikan pada desa-desa di sekitar pekerbunan. Namun, setelah kita mendapatkan informasi dari media terkait kehidupan Nek Nurani ini, kita langsung salurkan bantuan," ujar Agus.

Agus berkata, penyerahan bantuan CSR tersebut berlangsung di Mushalla Nurul Ihsan dan difasilitasi oleh sejumlah aktifis LSM Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) dihadiri Kepala Desa Kuta Tinggi dan sejumlah pemuda desa setempat.

"Insyaallah ke depan kita juga menyerahkan CSR ini kepada warga kurang mampu lainnya di Kabupaten Abdya ini. Kita peduli pada warga yang membutuhkan, seperti untuk kebutuhan penambahan pembelian tanah rumah Nek Nurani ini," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nek Nurani tercatat sebagai warga gampong Kuta Tinggi, kecamatan Blangpidie. Janda tua tersebut bersama anaknya yang menderita penyakit kejiwaan sudah lima tahun terpaksa tinggal diteras musholla karena tidak memilik rumah pribadi.

"Kami selaku aparat gampong mengucapkan terimakasih banyak pada pihak PT CA telah memberikan bantuan pada warga miskin yang sudah lama tinggal di musholla ini," kata keuchik Kuta Tinggi, Thabrani.

Thabrani menjelaskan, Nek Nurani bersama seorang anaknya itu benar-benar warga miskin yang tidak memiliki rumah dan harta benda lainnya, dan beliau sebelumnya tercatat sebagai warga gampong Mata Ie, kecamatan Blangpidie.

"Berhubung di sana tidak ada yang tampung, maka kamilah yang menampungnya di sini. Sudah lima tahun ibu Nurani bersama anaknya yang menderita penyakit jiwa tinggal di teras sudut mushalla gampong Kuta Tinggi ini," ujarnya.

Komentar

Loading...