Bupati Aceh Selatan Evaluasi Dinkes dan PDAM

Oleh

Aceh selatan, Asatu.top - Pejabat Bupati Aceh Selatan, Dedy Yuswandi berjanji mengevaluasi kinerja pejabat Dinas Kesehatan dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Naga karena dilaporkan banyak persoalan.

"Kita akan buat pertemuan khusus dengan pihak PDAM di awal bulan puasa, jika saya lupa tolong diingatkan," katanya dihadapan Asisten III Setdakab dalam pertemuan silaturahmi bersama sejumlah wartawan di Pendopo Bupati, Tapaktuan, Rabu.

Persoalan di Dinkes dan PDAM Tirta Naga mulai dari proses perekrutan tenaga medis honorer (bhakti) perawat, bidan dan dokter umum secara besar-besaran yang diduga inprosedural sampai bobroknya kualitas pelayanan air bersih di PDAM Tirta Naga.

Penegasan itu disampaikan Bupati Dedy merespon laporan beberapa wartawan terkait buruknya kualitas pelayanan air bersih yang disuplai ke rumah-rumah penduduk oleh PDAM Tirta Naga selama ini.?

Masluyudin salah seorang wartawan warga Gampong Arafah (perumnas) Kecamatan Samadua, mengungkapkan, selama ini suplai air bersih dari PDAM Tirta Naga ke rumah pelanggan sering putus, kualitas airnya sangat buruk dan tidak layak konsumsi.

"Sedikit saja wilayah Aceh Selatan diguyur hujan suplai air sudah terhenti, jikapun ada airnya berwarna kuning. Bahkan belakangan ini sudah bercampur pasir dan tanah," ungkapnya.

Kata dia, pelanggan PDAM sangat mengeluhkan dengan kualitas pelayanan yang diberikan selama ini karena sangat tidak memuaskan.

Karena itu, ia mengharapkan kepada Pj Bupati Aceh Selatan segera membenahi polemik yang sudah berlangsung lama tersebut.

"Terlebih saat ini menjelang bulan suci Ramadhan, jika persoalan krisis air bersih ini tidak mampu diselesaikan segera, maka dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan masyarakat melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih," keluhnya.

Selain itu, wartawan lainnya juga melaporkan terkait persoalan keberadaan puluhan tenaga medis baik perawat dan dokter umum yang diduga direkrut secara inprosedural oleh pihak Dinkes Aceh Selatan.?

Para tenaga medis yang direkrut secara diam-diam ini disinyalir sarat muatan politis karena diarahkan untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada 2018.

Nama Kapala Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Mardaleta, disebut-sebut melakukan pemindahan (mutasi) tenaga medis jika tidak bersedia mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati incumbent pada Pilkada 2018 yang sedang berlangsung.

Menindaklanjuti hal ini, Pj Bupati Aceh Selatan berjanji segera akan mengevaluasi kinerja pejabat di Dinkes Aceh Selatan, namun ia meminta wartawan untuk menyerahkan bukti-bukti terkait semua dugaan yang dilaporkan pada pertemuan itu.

Komentar

Loading...