Protes Debu, Warga Blokade Jalan Lintas Meulaboh – Tutut

Oleh
Warga Meunasah Rambot, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat memblokade sebagian sisi jalan lintas Meulaboh - Tutut sejak Senin (30/4) malam.

Aceh Barat - Leletnya perbaikan jalan lintas Meulaboh - Tutut membuat warga yang desanya terletak di rute jalan tersebut berang. Konon lagi, pemeliharaan jalan yang kata warga tak kunjung dikerjakan (diaspal) oleh pihak kontraktor hingga berbuah pahit terpaparnya pemukiman warga oleh debu.

Hal ini, karena jalan tersebut merupakan rute yang menjadi penghubung antardesa dan kecamatan, sehingga sering dilewati kendaraan.

Rasa kesal tersebut ditunjukkan oleh warga dari tiga desa, yakni Meunasah Rambot, Cot Trueng, dan Alue On dengan memblokade jalan lintas Meulaboh - Tutut.

Di sepanjang jalan yang rutenya ada di desa mereka penuh oleh batang pinang dan pisang yang ditaruh ke dalam ban yang diisi dengan pecahan aspal. Selain itu terdapat juga beberapa drum dan kursi.

Di beberapa titik ditempatkan spanduk dengan berbagai tulisan, salah satunya "Proyek Korup". Sementara, kebanyakan rumah-rumah warga di sepanjang desa, tampak sepi dengan pintu rumah tertutup.

Menurut seorang warga, Zusmandi (35), hal ini dilakukan warga bersebab warga sudah tidak tahan dengan banyaknya debu yang masuk ke rumah mereka.

"Rata-rata semua batuk. Kita 80 rumah yang merasakan. Kalau di rumah sudah berdebu semua," ungkap Zusmandi yang warga Meunasah Rambot kepada media ini, Selasa (1/5) sore, seraya menambahkan bahwa blokade telah dilakukan sejak Senin (30/4) malam.

Ia tak menyebut siapa inisiator aksi blokade, hanya mengatakan pemblokadean  sebagai sisi jalan itu dilakukan atas inisiasi bersama warga dari ketiga desa.

Keterangannya, perbaikan jalan lintas tersebut sudah vakum sejak beberapa bulan lalu. Kontraktor dan pengawas pun hilang jejak tak kunjung datang.

Pernah dilaporkan oleh GeRAK

Sebelumnya, proyek pengerjaan jalan lintas Meulaboh-Tutut yang dikerjakan oleh PT Citra Karsa ke Polres Aceh Barat ini sempat dilaporkan LSM Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat kepada pihak kepolisian Aceh Barat 17 Januari lalu.

Proyek yang bersumber dari dana otsus mencapai Rp 4 miliar tersebut diduga dikerjakan asal jadi. Baru sebulan selesai dikerjakan, jalan tersebut rusak dan hingga kini perbaikannya urung dilaksanakan.

Kini, tiap hari warga harus menyirami jalan depan rumahnya agar debu tak bertebangan ketika kendaraan melintas.

Beberapa pelintas yang melewati jalan Meulaboh - Tutut juga terpantau menggunakan masker, demi menghindari debu.

Harapan satu-satunya warga, pihak terkait segera mencari solusi masalah yang sedang mereka hadapi itu.

"Terlebih ini menjelang bulan puasa. Kita tidak mau makan debu saat puasa nanti," ujar warga Meunasah Rambot lainnya, Basri (40).

Komentar

Loading...