Pengarajin kerawang Gayo Raup Rp30 juta/bulan

Oleh
Produk kerawang Gayo,

Kerajinan menjahit Kerawang Gayo menjadi salah satu jenis usaha paling menjanjikan di Kabupaten Aceh Tengah, karena para pengrajin bisa meraup penghasilan mencapai Rp30 juta/bulan.

Salah seorang pengrajin Kerawang Gayo di Takengon, Ali Imran kepada wartawan, Senin menuturkan, setiap bulannya dia selalu melayani pesanan pelanggan yang membludak untuk berbagai jenis produk Kerawang Gayo.

"Sekarang pun lagi penuh pesanan kita. Ada pesanan baju kerawang untuk kelompok ibu-ibu," tutur Ali Imran.

Pengrajin ini mengaku hampir setiap bulannya dibanjiri pesanan yang umumnya datang dari kelompok atau komunitas tertentu yang menjadikan baju bermotif Kerawang Gayo sebagai seragam komunitasnya.

Selain baju, kata Ali Imran, produk Kerawang Gayo yang biasanya mendapat pesanan dalam jumlah besar adalah jenis tas kantong yang kerap diperuntukkan sebagai cinderamata pada acara-acara seminar.

"Tas untuk orang seminar, itu biasanya ratusan sekali pesan. Satu tas harganya Rp80 ribu," ujar Ali Imran.

Untuk bisa melayani banyaknya pesanan produk Kerawang Gayo, Ali Imran mengaku selama ini mempekerjakan sebanyak 12 orang penjahit.

Dia sendiri membuka unit usaha dengan nama Toko Alfis Kerawang Gayo di ruas Jalan Simpang Empat-Bebesen, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, sejak tahun 2001.

Selama menjadi pengrajin Kerawang Gayo, Ali Imran mengaku bisa meraup penghasilan rata-rata mencapai Rp30 juta/bulan.

Dia menuturkan bahwa jika pesanan sedang membludak, para pengrajin biasanya saling berbagi pekerjaan untuk bisa menyelesaikan seluruh pesanan yang ada.

"Kalau untuk pesanan selalu banyak. Sekarang aja di sini ada 10 toko, itu semua sedang penuh pesanan sekarang," ujarnya.

Selain menerima pesanan pelanggan, Ali Imran juga menjual langsung produk Kerawang Gayo hasil kerajinannya di toko, mulai dari berbagai jenis tas, peci, sal, baju, gelang, dan berbagai jenis produk lain yang kesemuannya bermotif dasar Kerawang Gayo.

"Kalau sehari-hari yang paling banyak laku itu peci kerawang, rata-rata lima peci sehari. Harga kita jual Rp60 ribu satu peci," sebutnya.

Berbagai produk Kerawang Gayo yang dijual oleh Ali Imran di tokonya itu berkisar mulai dari harga Rp50 ribu untuk jenis produk tas ukuran kecil sampai harga Rp370 ribu untuk jenis baju kerawang lengan panjang.

Sementara untuk harga termahal adalah produk Upuh Ulen-ulen yang merupakan kain khas tradisional masyarakat Gayo dengan harga mencapai Rp2,2 juta persatu kainnya.

"Kalau Upuh Ulen-Ulen biasanya yang beli orang kantor," kata Ali Imran.

Ali Imran menambahkan bahwa selain pembeli lokal, produk Kerawang Gayo juga banyak dibeli oleh para wisatawan yang datang ke Aceh Tengah, termasuk turis mancanegara.

"Kalau bule biasanya suka beli tas atau baju kemeja," kata Ali Imran.

Komentar

Loading...