Nagan Raya, Asatu.top - Sungguh malang nasib bocah Nualian (8 tahun), selama hidupnya tak pernah menatap wajah kedua orang tua, dan  Ia harus menahan  sakit dibagian wajahnya,   disebabkan tumor yang makin hari semakin membesar, Jumat (30/3).

Sejak berumur 60 hari Nualian ditinggal oleh Ibunya Fatimah Zuhra menghadap Sang Pencipta, sedangkan ayahnya Junaidi,  10 hari pasca ibunya meninggal dunia Junaidi meninggalkan Nualian bersama neneknya di Desa Pante Ara Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.

Sang nenek Sawidah (67), tidak mampu membawa Nualian berobat kedokter spesialis, disebabkan keterbatasan ekonomi, Ia terpaksa membawa cucuknya ke tempat pengobatan tradional agar sakit yang derita cucuk tersebut sembuh.

Tapi apa dikata, wajah yang  bocah tersebut makin hari semaki besar, sehingga Nualian timbul minder ketika bermain bersama kawan sebaya.

"Saya sedih tidak bisa membantu cucu saya ini, penyakit itu sudah muncul sejak dia berumur 4 bulan," kenangnya lirih.

Saat Asatu.top  berkunjung bersama anggota DPRK, T Cut Man, SE., Korkab PKH, dan Supervisor PKH, dan Kepala Desa setempat, Nualian menceritakan , terkadang ia mindir disekolah karena tak jarang teman temannya mengejek (bully) dan menjauhinya.

Koordinator Kabupaten PKH Nagan Raya Fathurrahman, S.Pd mengatakan, Nualian tercatat sebagai siswa penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) Kemensos RI dan pihaknya berjanji untuk mengadvokasi sosial klien.

"Kita berharap pemerintah daerah memperhatikan terhadap warga miskin/kurang mampu yang mengalami penyakit dan membutuhkan biaya besar ini, karena ia warga miskin tidak mampu untuk memenuhi biaya tersebut," harapnya.

Dengan itu,  Bagi para dermawan ingin menyumbangkan dana untuk biaya pengobatan Nualian dan biaya sang nenek  di rumah sakit dapat mengirimkan donasinya ke rekening pendamping sosial atas nama Oga Umar Dhani dengan nomor rekening: 3522-01-021104-53-7 (BRI) untuk konfirmasi hubungi nomor HP:082366400323.