Mahasiswa KKN UTU Kembangkan Tumbuhan Bermodal Botol Plastik Bekas

Oleh
Foto : Ist

Abdya, Asatu.top - Untuk berkebun, tentu menjadikan tanah sebagai media utama, dari mulai pembibitan hingga masa panen, namun masyarakat tak pula asing dengan metode penanaman Hydroponik, yang menggunakan air sebagai media utama pertumbuhan.

Hal tersebut sering menjadi keluhan lantaran untuk mengembangkan perkebunan Hydroponik ramah lingkungan membutuhkan biaya tak sedikit dan perawatan yang maksimal agar proses pertumbuhan dapat terjamin, Biasanya tanaman Hydroponik dibentuk memanjang atau pun bertingkat, tergantung tempat yang besar ataupun kecil

Berbeda dengan yang dilakukan Mahasiswa yang sedang menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengembagan Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Teuku Umar (UTU) di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengembangkan metode penanaman dengan botol bekas air mineral berukuran sedang hingga besar dengan konsep Hydroponik.

Bermodal kemampuan, sekelompok mahasiswa dari berbagai jurusan tersebut berjalan mengelilingi desa mencari dan mengumpulkan botol bekas air mineral yang sudah tidak dipakai dan dianggap sebagai sampah yang tidak difungsikan kembali.

Mahasiswa KKN PPM UTU, Muhammad Hidayat (21), Sabtu  (24/3/), menjelaskan proses penanaman seperti ini dinilai baik untuk dilingkungan dan masyarakat lokal karena tak perlu modal besar untuk mengelola tanaman bermedia air bertempat barang bekas itu.

"Kita hanya perlu bibit saja, kemudian botol plastik bekas mudah kita dapat kan, apalagi disini botol bekas tidak digunakan, makanya kita nerinisiative untuk memberdayakan botol bekas," ujarnya.

Dayat mengatakan, proses penanamannya juga sangat mudah, bahan-bahan yang diperlukan, Botol plastik bekas, kain yang mampu menyerap air, dan bibit tumbuhunan yang hendak ditanam.

Saat ini, pihaknya hanya mengembangkan tiga jenis tanaman saja, Kangkung, Sawi dan Daun Seledri yang dinilai dapat dijadikan sayur-sayuran untuk dikonsumsi warga sekitar, selain itu hal itu juga mudah.

"Pertama kita potong botol menjadi dua bagian, kemudian disatukan kembali dengan dibalikan permukaan botol masuk ke dalam, kemudian masukan air, tidak terlalu banyak, cukup sampai ke kepala botol yang sudah dibalik tadi, potong kain sesuai ukuran, basahkan, kemudian tabur bibit dengan jarang dan jangan terlalu rapat," jelasnya.

Tumbuhan tersebut menurutnya, jenis Kangkung akan tumbuh dewasa dengan waktu 25 hari setelah itu siap dikonsumsi.

"Saat ini 2 model kita pakai, pertama model keranjang yang digantungkan diatas permukaan sumur dan model botol plastik bekas tadi," tambahnya.

Lanjut Dayat, penting dari proses pertumbuhan tersebut memiliki sinar matahari pagi yang cukup, sehingga tidak menganggu proses penyerapan nutrisi dan tumbuh tanaman.

"Kita tidak menggunakan campuran bahan, baik cairan pupuk maupun sejenisnya, murni kita mencoba kembangkan alami, hanya bibit saja yang kita beli, dan mudah-mudahan ini berhasil," katanya menambahkan.

Komentar

Loading...