Harga Pinang Di Abdya Anjlok

Oleh

Abdya , Asatu.top - Harga biji pinang kering di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh dalam sebulan terakhir dilaporkan anjlok hingga 50 persen, yakni dari Rp14.000 menjadi Rp7.000/Kg, sehingga para pedagang pengumpul mengalami kerugian besar.

Salah seorang pedagang penampung hasil alam, Muliadi di Blangpidie, minggu mengatakan, turunya harga pinang tersebut tidak hanya berdampak pada petani, tetapi juga berimbas kepada para pedagang pengumpul.

Banyak pedagang yang menampung biji pinang kering sejak awal Januari 2018 terancam rugi setelah sebelumnya mereka mendapatkan komoditas dari petani dengan harga lebih tinggi daripada harga jual saat ini.

Seperti yang dialami Muliadi. Pedagang itu terpaksa harus menggudangkan sedikitnya 40 ton pinang kering untuk menghindari kerugian, karena sebelumnya komoditi ekspor tersebut dibeli pada petani dengan harga pasar.

"Turun secara tiba-tiba, makanya terpaksa harus saya gudangkan dulu, karena tidak sesuai harga jual. Tapi, kalau sudah sampai target harus jual juga walaupun harganya murah, karena jika disimpan terlalu lama bisa hancur," ungkapnya.

Ia memprediksikan, turunnya harga pinang hingga mencapai 50 persen diduga karena tingkat daya beli negara tujuan ekspor terus menurun, sehingga persediaan barang dalam negeri melimpah, dan memicu turunnya harga ditingkat petani.

Selain itu, kata dia, kualitas biji pinang kurang bagus juga penyebab turunya harga dipasaran. Petani tidak menjaga dengan baik saat melaksanakan panen dipedesaan, sehingga banyak buah pinang yang belum matang ikut dipanenkan.

"Tidak salah juga, ekonomi mereka (petani) di desa-desa sekarang sangat melarat, karena sedang memasuki musim paceklik. Makanya dipanenkan terus yang muda-muda untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.

Komentar

Loading...