“Jangan salahkan publik jika lahir prasangka bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Barat prospeknya hanyalah kapital sebaliknya menutup mata bahwa PT MIFA Bersaudara turut bersumbangsih dalam menebar penyakit melalui debunya,” demikian Nota

KBH Harap Pemerintah Aceh Barat Cipta Destinasi Wisata Debu

Oleh
download

Aceh Barat, Asatu – Limbah dan debu batubara dari stockpile milik perusahaan tambang PT MIFA Bersaudara yang mencemari lingkungan sekitarnya belakangan kembali menuai protes. Kali ini dari BEM STKIP Bina Bangsa Meulaboh bersebab debu dari stockpile perusahaan itu merambah ke ruang belajar kampus.

Setali dengan itu, Komunitas Bintang Hitam Meulaboh (KBH) melalui ketua divisi art and propagandanya, Nota mengatakan bahwa pemerintah setempat telah kehilangan “taring” bila berhadapan sama perusahaan dengan CSR terbesar itu.

“Seperti diberitakan, CSR MIFA capai Rp9.553.585.905 di tahun ini. Tahun lalu juga sebelas dua belaslah. Besarnya nominal tersebut selaras pula dengan besarnya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan akibat aktifitas perusahaan tambang tersebut,” kata Nota kepada Asatu, Jum’at (12/1/18).

Kata Nota, jangan salahkan publik jika lahir prasangka bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Barat prospeknya hanyalah kapital sebaliknya menutup mata bahwa PT MIFA Bersaudara turut bersumbangsih dalam menebar penyakit melalui debunya.

“Harusnya pemerintah jangan hanya tergiur sama kapital-nya saja, tuh rakyat sengsara,” ujarnya..

“Sekalian saja, ciptakan destinasi wisata makan debu di Peunaga Cut Ujong, biar image Aceh Barat semakin baik dimata publik. Masa perusahaan tambang stockpilenya hanya berjarak meteran dari pemukiman warga?” ketus Nota menutup rilisnya. (R)

Komentar

Loading...