Jamilah, Nenek Tua Yang Dilupakan

Oleh
Jamilah warga Gampong Tokoh II, kecamatan Lembah Sabil kabupaten Abdya, Foto : Halimi, Jum"at (16/01).

Abdya, Asatu.top  –  Jamilah Nenek tua yang berstatus janda dengan kondisi fisiknya yang tidak mungkin bisa bekerja lagi, selayak seperti  orang lain. Namun sangat disayangkan namanya tidak masuk dalam pendataan penerima  bantuan beras sejahtera  (Rastra) dari pemerintah setempat.

Tapi, Apratur gampong tempat tinggal Janda Tua tersebut, Gampong Tokoh II, kecamatan Lembah Sabil diduga menikmati rastra tersebut.

“Kali ini nenek tidak memperoleh beras jatah (rastra) dari pemerintah, padahal bisa dilihat bagaimana kondisi kehidupan nenek,” kata Nek Jamilah berlinang air mata.

Janda tua dalam kondisi cacat fisik itu mengisahkan, sebelum kakinya diamputasi karena komplikasi penyakit yang dideritanya, dirinya tergolong wanita yang kuat dan sabar, ia tidak mau tau pekerjaan apa yang bisa ia lakoni, asalakan halal, apapun ia lakukan untuk mendapatakan upah demi memenuhi kehidupanya.

Namun semua diluar dugaannya, karena faktor usia, ia tak sekuat biasanya, disebabkan kondisi fisik mulai terasa sakit-sakitan disebalah kaki kanan, sehingga Ia jatuh sakit dan tidak bisa bekerja selama-lamanya.

Ia hanya bisa membayangkan ke indahan dulu, saat dirinya masih kuat bekerja, namun kisah itu hanya tinggal cerita, karna kini dirinya hanya bisa berada dirumah ditemani oleh sebuah kursi roda bantuan orang dermawan.

“Bisa dibayangkan, tidak ada lagi suami, tidak ada harta, tiap hari tinggal sendiri dirumah hanya ditemani oleh sebuah kursi roda dengan keadaan kaki sebelah kanan cacat tidak bisa berjalan ditambah dengan keadaan ekonomi yang morat marit,” imbuh Jamilah.

Sebelumnya, Nek Jamilah tidak tinggal sendiri dirumah seperti saat ini, ia selalu ditemani oleh putra bungsunya. Namun sayangnya, putranya itu kini terbaring sakit di perantauan saat sedang bekerja di Negeri Jiran Malaisya.

“Anak ada 5 Orang namun 4 orang sudah berkekuarga semua, 3 keluarga tinggalnya jauh sehingga jarang pulang kesini, sementara 1 keluarga yang tinggal dekat disini kondisi ekonomi sama seperti nenek. Jangankan menangung nafkah nenek, untuk keluarganya sendiri tidak cukup,” tuturnya.

Padahal kata Jamilah, dengan adanya bantuan beras dari pemerintah tersebut setidaknya bisa membatu dirinya yang sedang sakit diatas kursi roda.

Hingga berita ini diturunkan, Asatu.top  belum berhasil mengkonfirmasi Kepala Desa setempat lantaran saat media ini menyatroni rumahnya dalam kondisi kosong dengan pintu rumah tertutup. Tak cukup sampai di situ, wartawan Asatu.top berusaha mencoba memperoleh konfirmasi kepada Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, namun sayang, yang bersangkutan tidak berada di rumah.

Komentar

Loading...