Aceh Singkil, Asatu.top  -  Tinggi harga enceran gas LPG isi 3 kg mencapai Rp 30.000 - 32.000, dikabupaten Aceh singkil, ketua Badan exsekutif Mahasiswa (BEM)  STAISAR (Sekolah Tinggi Agama Islam Syeh Addurrauf, berikan kartu kuning kepada Bupati setempat.

Ketua BEM STAISAR Ahmad Nasir mengatakan  Sesuai ketentuan pemerintah, Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg  untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro pada titik serah di agen dan pangkalan resmi adalah Rp 16.000. Sementara harga pengecer berada di antara Rp 18.000 - Rp20.000. Sehingga, harga jual di tingkat pangkalan maupun agen harus sesuai ketentuan HET.

Namun, kata nasir harga eceran di Aceh Singkil terbilang sangat tinggi mencapai Rp 30.000, bahkan ada  pangkalan yang tidak resmi menjual Rp 32.000, ia berharap agar bupati aceh singkil harus mengambil kebijakan dan serius dalam hal ini, karena masyarakat kecil sangat tercekik.

“Program pemerintah pembagian kompor dan gas LPG gratis di tahun 2012 itu bak jebakan battman, pasalnya ketika masyarakat sudah beralih ke gas dari minyak tanah, gas menjadi langka dan harga melonjak tinggi, bem STAISAR menduga ada indikasi permainan curang pengusaha besar gas di Aceh Singkil,” katanya.

Selanjutnya, Ahmad Nasir, pemerintahan yang dipimpin Dulmusri,  selama ini kurang aktif memantau harga pasaran LPG di masyarakat, sehingga terjadi jadi monopoli Harga, dengan itu, Bem Staisar berikan kartu kuning atas lemah pengawasan pemerintah setempat dalam mengawasi harga kebutuhan masyarakat.

Ahmad Nasir menyarankan bupati Aceh Singkil, intruksikan dinas terkait untuk memantau penjualan gas LPg 3 kg, Agar tidak ada permainan curang yang dilakukan pengusaha terhadap masyarakat kecil.

“Membuka  peluang kepada perusahaan lain untuk memasukkan gas di Aceh Singkil seperti tahun 2013 harga LPG hanya 17 ribuan karna ada persaingan bisnis,” tutupnya.